Minggu, 08 Juni 2025

Refleksi: Menerapkan Pendekatan Teaching at The Right Level pada Pembelajaran

Kegiatan Pembelajaran PPG Guru Tertentu Tahap 1 Tahun 2025

Pembelajaran Mendalam dan Asesmen Umum. 

Menerapkan Pendekatan Teaching at The Right Level pada Pembelajaran


Refleksi

Setelah mempelajari materi ini saya jadi mengetahui bahwa diperlukan pendekatan pembelajaran kepada peserta didik sesuai tingkat kemampuan pemahaman dan keterampilan siswa. Pada pendekatan TaRL kita mengupayakan agar peserta didik belajar sesuai dengan perkembangan kemampuannya.

Selanjutnya...

Refleksi: Merancang Pembelajaran Berdiferensiasi

Kegiatan Pembelajaran PPG Guru Tertentu Tahap 1 Tahun 2025

Pembelajaran Mendalam dan Asesmen Umum. 

Merancang Pembelajaran Berdiferensiasi


Refleksi:

Setelah mempelajari materi pembelajaran berdiferensiasi ini saya jadi lebih mengetahui bahwa perbedaan dan kebutuhan belajar peserta didik itu beragam, sehingga kita harus pula memfasilitasi kegiatan pembelajaran peserta didik tersebut diantaranya melalui diferensiasi konten, proses atau produk.

Selanjutnya...

Modul 1. Materi 1. Kegiatan Ke 18. Refleksi: Menerapkan Prinsip Understanding by Design Pada Pembelajaran

Kegiatan Pembelajaran PPG Guru Tertentu Tahap 1 Tahun 2025

Pembelajaran Mendalam dan Asesmen Umum. 

Menerapkan Prinsip Understanding by Design Pada Pembelajaran

Refleksi:

Setelah mempelajari prinsip understanding by design saya mendapatkan pengetahuan baru mengenai pendekatan lain dalam pembelajaran. Pada prinsip ini kita mengembangkan kegiatan pembelajaran yang mengedepankan pada pembelajaran yang mendalam serta pembelajaran yang bermakna. Pada pendekatan pembelajaran ini saya harus mendesain mundur, di mana saya harus merancang tujuan pembelajaran, mengembangkan assesmen dan pengalaman belajar bermakna untuk fokus pada tujuan tersebut.

Selanjutnya...

Modul 1. Materi 1. Kegiatan Ke 17. Latihan Pemahaman

Kegiatan Pembelajaran PPG Guru Tertentu Tahap 1 Tahun 2025

Pembelajaran Mendalam dan Asesmen Umum. 

Menerapkan Prinsip Understanding by Design Pada Pembelajaran

Latihan Pemahaman


Catatan:

Untuk latihan pemahaman bisa dilihat di sini.


Selengkapnya bisa dilihat di sini.
Selanjutnya...

Modul 1. Materi 1. Kegiatan Ke 16. Aksi Nyata: Bagaimana UbD Membantu Guru?

Kegiatan Pembelajaran PPG Guru Tertentu Tahap 1 Tahun 2025

Pembelajaran Mendalam dan Asesmen Umum. 

Menerapkan Prinsip Understanding by Design Pada Pembelajaran

Aksi Nyata: Bagaimana UbD Membantu Guru?


Catatan:

Sebagai penutup kegiatan, Bapak/Ibu Guru dapat melakukan aksi nyata dengan menjawab beberapa pertanyaan berikut. Dokumentasikan hasil aksi nyata pada Google Drive pribadi dalam bentuk PDF. Salah satu aksi nyata terbaik akan diunggah pada Jurnal Pembelajaranku.


Ide apa yang Bapak/Ibu guru dapatkan setelah belajar topik ini?

Perencanaan pembelajaran seperti apa yang relevan untuk dikembangkan di sekolah Bapak/Ibu guru? Buatlah aksi nyata dengan mengembangkan rancangan pembelajaran berbasis prinsip UbD!


Selengkapnya bisa dilihat di sini.
Selanjutnya...

Modul 1. Materi 1. Kegiatan Ke 15. UbD dan Strategi Perencanaan Pembelajaran

Kegiatan Pembelajaran PPG Guru Tertentu Tahap 1 Tahun 2025

Pembelajaran Mendalam dan Asesmen Umum. 

Menerapkan Prinsip Understanding by Design Pada Pembelajaran


Catatan:

UbD dan Strategi Perencanaan PembelajaranDalam merancang pembelajaran, ada banyak strategi yang mungkin pernah Bapak/Ibu guru terapkan. Buatlah peta konsep, poster atau bentuk visual lainnya yang dapat menunjukkan keterkaitan antara prinsip Understanding by Design dan strategi perencanaan pembelajaran lainnya.


Selengkapnya bisa dilihat di sini.

Selanjutnya...

Modul 1. Materi 1. Kegiatan Ke 14. Tantangan Merancang Pembelajaran Berbasis UbD

Kegiatan Pembelajaran PPG Guru Tertentu Tahap 1 Tahun 2025

Pembelajaran Mendalam dan Asesmen Umum. 

Menerapkan Prinsip Understanding by Design Pada Pembelajaran

Tantangan Merancang Pembelajaran Berbasis UbD


Catatan:


Untuk memperdalam pemahaman Bapak/Ibu guru terkait prinsip UbD, pada
tahap ini Bapak/Ibu guru perlu mengidentifikasi hal-hal yang belum dipahami disertai
tindak lanjutnya bersama teman sejawat/kepala sekolah/pengawas. Silakan Bapak/Ibu
guru menggunakan tabel berikut untuk mengidentifikasi hal-hal tersebut.
Tabel 1.3 Elaborasi Pemahaman Merancang Pembelajaran Berbasis UbD


Langkah perencanaan
pembelajaran berbasis
UbD


Apa yang
saya
ketahui


Apa yang
ingin saya
ketahui


Bagaimana
saya dapat
mengetahuinya


Apa yang
telah saya
pelajari


Menentukan tujuan
pembelajaran


Menentukan asesmen


Merancang kegiatan
pembelajaran


Selengkapnya bisa dilihat di sini

Selanjutnya...

Modul 1. Materi 1. Kegiatan Ke 13. Hasil Telaah

Kegiatan Pembelajaran PPG Guru Tertentu Tahap 1 Tahun 2025

Pembelajaran Mendalam dan Asesmen Umum. 

Menerapkan Prinsip Understanding by Design Pada Pembelajaran

Hasil Telaah


Catatan:


Pada bagian ini Bapak/Ibu Guru akan menjelaskan hasil telaah yang telah dilakukan sebelumnya. Bapak/Ibu Guru dapat memilih salah satu dari alternatif di bawah ini.

Mempublikasikan hasil telaah Bapak/Ibu Guru pada platform media sosial, dan mintalah pendapat dari rekan sejawat Bapak/Ibu Guru.

Mempublikasikan di grup jejaring rekan sejawat, dan mintalah 1-2 orang rekan Bapak/Ibu Guru memberikan tanggapan.

Mempublikasikan di blog pribadi, dan minta rekan sejawat Bapak/Ibu Guru untuk memberikan komentar.

Presentasikan pada rapat guru, dan minta beberapa orang rekan Bapak/Ibu Guru memberikan umpan balik.


Selengkapnya bisa dilihat di sini.
Selanjutnya...

Modul 1. Materi 1. Kegiatan Ke 12. Menelaah dengan Prinsip UbD

Kegiatan Pembelajaran PPG Guru Tertentu Tahap 1 Tahun 2025

Pembelajaran Mendalam dan Asesmen Umum. 

Menerapkan Prinsip Understanding by Design Pada Pembelajaran

Menelaah dengan Prinsip UbD 


Catatan:

Pada tahap sebelumnya Bapak/Ibu guru telah mengeksplorasi

prinsip UbD dalam merancang pembelajaran. Pada tahap ini, siapkan salah satu

perencanaan pembelajaran (RPP/modul ajar) yang Bapak/Ibu guru miliki. Ajaklah

teman sejawat/kepala sekolah/pengawas untuk menelaah rancangan pembelajarannya

dengan mengisi rubrik checklist. Rubrik ini memandu Bapak/Ibu guru dalam

merefleksikan perencanaan pembelajaran dengan pendekatan UbD. Dengan demikian,

Bapak/Ibu guru dapat mengetahui sejauh mana perencanaan pembelajaran tersebut

relevan dengan prinsip UbD.


Item Pernyataan Sudah Belum


Langkah 1. Menentukan Tujuan Pembelajaran


Saya mengidentifikasi sasaran pembelajaran dan fokus pada

pemahaman konsep yang mendalam dan penerapan pengetahuan

dalam konteks nyata.

Saya menentukan pemahaman utama yang mencakup inti dari

pembelajaran dan evaluasi pemahaman peserta didik.

Saya mengidentifikasi kemampuan penting yang fokus pada

keterampilan yang relevan dengan konten pembelajaran dan dapat

diterapkan di kehidupan nyata.

Saya merumuskan pertanyaan esensial yang mendorong peserta

didik untuk menjelajahi konsep-konsep dan merumuskan

pemahaman mereka sendiri.

Saya menentukan kriteria keberhasilan capaian pembelajaran.


Saya merumuskan tujuan pembelajaran dalam berbagai kategori

kemampuan peserta didik.


Langkah 2. Menentukan Asesmen Pembelajaran


Saya mengidentifikasi bukti kinerja atau produk yang dapat

menunjukkan pencapaian tujuan pembelajaran.

Saya merancang rubrik penilaian yang jelas dan terukur untuk setiap

jenis bukti kinerja.

Saya merancang asesmen berdasarkan tujuan pembelajaran yang

akan dicapai.

Saya merancang asesmen formatif untuk mengukur capaian

pembelajaran yang berkelanjutan selama proses pembelajaran.

Saya mengembangkan instrumen penilaian autentik.


Saya mengumpulkan data asesmen untuk mengetahui

perkembangan pencapaian peserta didik. Selanjutnya, dipergunakan

sebagai dasar menentukan tindakan lanjutan.


Langkah 3. Merancang Kegiatan Pembelajaran


Saya menentukan alur belajar berorientasi pada pencapaian tujuan

pembelajaran.

Saya mendesain aktivitas pembelajaran yang mendorong peserta

didik untuk menjelajahi konsep secara mendalam.

Saya memilih strategi pembelajaran yang relevan untuk mencapai

tujuan pembelajaran yang terdapat pada asesmen.


Saya memilih model/metode/pendekatan pembelajaran yang relevan

untuk mencapai tujuan pembelajaran.

Saya mengembangkan aktivitas berdasarkan kebutuhan belajar

peserta didik untuk mencapai tujuan pembelajaran.

Saya mengembangkan aktivitas pembelajaran terintegrasi dengan

konteks nyata.

Saya mengembangkan aktivitas pembelajaran berdasarkan

keragaman kemampuan awal peserta didik.

Saya mendesain aktivitas pembelajaran berbasis active learning.


Saya mengembangkan aktivitas pembelajaran untuk mencapai

konsep-konsep esensial.

Bagaimana kesimpulan Bapak/Ibu guru setelah mengisi rubrik checklist?

Berdasarkan rancangan pembelajaran yang Bapak/Ibu guru miliki, pada poin berapa

saja yang perlu diperbaiki?


Selengkapnya bisa dilihat di sini.
Selanjutnya...

Modul 1. Materi 1. Kegiatan Ke 11. Aksi Nyata: Merancang Kegiatan Pembelajaran dengan Prinsip UbD

Kegiatan Pembelajaran PPG Guru Tertentu Tahap 1 Tahun 2025

Pembelajaran Mendalam dan Asesmen Umum. 

Menerapkan Prinsip Understanding by Design Pada Pembelajaran

Aksi Nyata: Merancang Kegiatan Pembelajaran dengan Prinsip UbD


Catatan:

Langkah ketiga merancang pembelajaran dengan prinsip UbD adalah merancang kegiatan pembelajaran. Kegiatan pembelajaran yang dirancang perlu melibatkan perencanaan yang cermat untuk menciptakan pengalaman pembelajaran yang efektif dan bermakna. Kegiatan pembelajaran seharusnya tidak hanya memberikan informasi, tetapi juga menstimulasi pemikiran kritis, refleksi, dan aplikasi konsep dalam konteks yang relevan.

Berikut ini adalah sedikit referensi terkait media pembelajaran yang dapat membantu proses belajar peserta didik.


Media pembelajaran berfungsi sebagai alat bantu untuk meningkatkan pemahaman peserta didik terhadap materi yang diajarkan. Berikut beberapa jenis media pembelajaran yang dapat membantu proses belajar:

1. Media Visual

  • Gambar dan Diagram – Membantu memperjelas konsep abstrak.

  • Poster dan Infografik – Menyajikan informasi secara ringkas dan menarik.

  • Slide Presentasi – Digunakan dalam pembelajaran berbasis digital atau tatap muka.

2. Media Audiovisual

  • Video Pembelajaran – Mempermudah pemahaman melalui simulasi dan demonstrasi.

  • Animasi – Menjelaskan konsep dengan visual yang interaktif dan dinamis.

  • Podcast atau Rekaman Audio – Cocok untuk pembelajaran berbasis mendengar.

3. Media Digital dan Interaktif

  • Aplikasi dan Platform E-Learning – Memfasilitasi pembelajaran online.

  • Game Edukasi – Meningkatkan keterlibatan peserta didik dalam pembelajaran.

  • Virtual Reality (VR) dan Augmented Reality (AR) – Menghadirkan pengalaman belajar yang lebih immersif.

4. Media Fisik dan Praktik

  • Buku dan Modul Cetak – Sumber belajar yang tetap relevan di era digital.

  • Kartu Pembelajaran – Bisa digunakan untuk kuis atau permainan edukatif.

  • Alat Peraga dan Model – Membantu visualisasi konsep, misalnya model anatomi atau eksperimen sains.

5. Media Berbasis Kolaborasi

  • Diskusi dan Debat – Mendorong pemahaman lebih mendalam melalui interaksi.

  • Proyek dan Simulasi – Memberikan pengalaman belajar berbasis praktik.

  • Eksperimen dan Studi Kasus – Mengasah keterampilan berpikir kritis dan pemecahan masalah.

Pemilihan media pembelajaran perlu disesuaikan dengan karakteristik peserta didik dan tujuan pembelajaran agar lebih efektif dan menarik.


Selengkapnya bisa dilihat di sini.
Selanjutnya...

Modul 1. Materi 1. Kegiatan Ke 10. Merancang Assesmen

Kegiatan Pembelajaran PPG Guru Tertentu Tahap 1 Tahun 2025

Pembelajaran Mendalam dan Asesmen Umum. 

Menerapkan Prinsip Understanding by Design Pada Pembelajaran

Merancang Assesmen


Catatan:

Merancang Asesmen Sumatif pada Jenjang SMA

Asesmen dalam pembelajaran bertujuan untuk mengukur ketercapaian tujuan pembelajaran. Pada mata pelajaran seni, asesmen sumatif digunakan untuk menilai kompetensi murid dalam mempresentasikan solusi seni rupa terkait isu dan kondisi di lingkungan sekitar.

Langkah-Langkah Merancang Asesmen

  1. Menentukan Indikator Penilaian

    • Murid melakukan proses empati dalam memahami permasalahan.

    • Murid melakukan proses definisi untuk merumuskan inti masalah.

    • Murid melakukan proses ideasi dalam mencari solusi seni rupa.

  2. Menetapkan Tingkat Capaian

    • Mahir – Murid menyelesaikan semua tahapan dengan jelas saat presentasi.

    • Cakap – Murid menyelesaikan tiga dari empat tahapan dengan jelas.

    • Layak – Murid menyelesaikan dua dari empat tahapan dengan jelas.

    • Berkembang – Murid menyelesaikan satu dari empat tahapan dengan jelas.

  3. Membuat Rubrik Penilaian

    • Jika asesmen terdiri dari beberapa tahap, dapat dibuat lebih dari satu rubrik.

    • Rubrik dapat disesuaikan dengan kebutuhan sekolah dan guru.

    • Penilaian dilakukan secara kuantitatif (angka) atau kualitatif.

Penilaian Refleksi Kelompok

Dalam tugas berkelompok, refleksi kelompok juga dapat dimasukkan sebagai aspek penilaian, dengan tingkat capaian yang serupa dengan indikator utama.

Kesimpulan

Perancangan asesmen yang tepat akan membantu mengevaluasi pembelajaran dan menyesuaikannya dengan kebutuhan murid. Guru dapat menggunakan alat ukur seperti rubrik untuk memberikan penilaian yang jelas dan adil.


Selengkapnya bisa dilihat di sini.
Selanjutnya...

Modul 1. Materi 1. Kegiatan Ke 9. Format Assesmen

Kegiatan Pembelajaran PPG Guru Tertentu Tahap 1 Tahun 2025

Pembelajaran Mendalam dan Asesmen Umum. 

Menerapkan Prinsip Understanding by Design Pada Pembelajaran

Format Assesmen

Catatan:

Format Asesmen dalam Pembelajaran

Asesmen sebaiknya tidak hanya berfokus pada hafalan, tetapi juga mendorong murid untuk merenungkan, merefleksikan, menganalisis, dan menghubungkan pengetahuan dengan fenomena sekitar. Berdasarkan formatnya, asesmen dapat diklasifikasikan menjadi dua jenis utama:

1. Asesmen Tradisional

Asesmen tradisional merupakan metode yang umum digunakan untuk mengukur capaian belajar murid melalui tes tertulis seperti:

  • Pilihan ganda, benar atau salah, dan isian pendek.

  • Esai, yang lebih optimal dalam mengukur pemahaman mendalam dan keterampilan analisis.

Namun, asesmen tradisional memiliki keterbatasan dalam mengukur ketercapaian kompetensi secara menyeluruh. Misalnya, tes benar atau salah tidak selalu menggambarkan pemahaman sejati murid, karena jawaban benar bisa terjadi karena keberuntungan.

2. Asesmen Alternatif

Asesmen alternatif lebih mampu mengukur aspek pembelajaran yang tidak dapat dijangkau oleh asesmen tradisional. Bentuk-bentuk asesmen alternatif meliputi:

  • Pertanyaan terbuka, yang mendorong pemikiran kritis.

  • Bermain peran dan demonstrasi, untuk menilai keterampilan praktis.

  • Eksperimen, yang menunjukkan pemahaman konseptual secara langsung.

  • Proyek, yang mengembangkan kemampuan analitis dan pemecahan masalah.

  • Portofolio, yang terdiri dari karya murid untuk menampilkan keterampilan dan pemahaman mereka secara komprehensif.

Dalam asesmen berbasis portofolio, guru dapat meminta murid untuk mengisi jurnal atau diari reflektif selama pembelajaran, yang kemudian digunakan sebagai dasar penilaian berdasarkan rubrik tertentu.

Proyek sebagai Alat Asesmen

Proyek digunakan untuk menilai bagaimana murid mengolah pengetahuan mereka menjadi karya atau tugas konkret, baik secara individu maupun kelompok. Proyek dalam pembelajaran paradigma baru juga bertujuan untuk membuat pembelajaran lebih kontekstual dan mengasah keterampilan pemecahan masalah. Contoh proyek yang bisa diberikan mencakup:

  • Rencana karya seni.

  • Proposal penelitian.

  • Presentasi multimedia.

Kesimpulan

Baik asesmen tradisional maupun asesmen alternatif memiliki manfaat masing-masing.

  • Asesmen tradisional cocok untuk evaluasi cepat terhadap pemahaman dasar.

  • Asesmen alternatif lebih berorientasi pada proses dan memberikan gambaran kemajuan murid yang lebih menyeluruh.

Guru sebaiknya menggunakan asesmen yang sesuai dengan kebutuhan pembelajaran untuk memastikan bahwa proses belajar murid menjadi lebih bermakna dan komprehensif.


Selengkapnya bisa dilihat di sini.
Selanjutnya...

Modul 1. Materi 1. Kegiatan Ke 8. Metode Assesmen

Kegiatan Pembelajaran PPG Guru Tertentu Tahap 1 Tahun 2025

Pembelajaran Mendalam dan Asesmen Umum. 

Menerapkan Prinsip Understanding by Design Pada Pembelajaran

Metode Assesmen

Catatan:

Pendekatan dan Metode Asesmen dalam Pembelajaran

Asesmen dalam paradigma baru harus berorientasi pada proses, bukan hanya hasil akhir, agar dapat mengakomodasi kemajuan belajar murid secara adil, valid, dan dapat dipercaya.

Tiga Pendekatan Asesmen

  1. Asesmen Diagnostik

    • Dilakukan di awal pembelajaran atau sebelum memasuki topik baru.

    • Bertujuan untuk mengetahui kapasitas dan kesiapan murid sebelum proses belajar dimulai.

  2. Asesmen Formatif

    • Terintegrasi dengan proses pembelajaran dan berfungsi untuk melihat perkembangan murid secara mendalam.

    • Teknik yang digunakan:

      • Penilaian diri (self-assessment)

      • Penilaian antarteman (peer-assessment)

      • Refleksi metakognitif

  3. Asesmen Sumatif

    • Dilaksanakan di akhir materi atau semester untuk mengonfirmasi capaian hasil belajar murid.

    • Memastikan pemahaman konsep serta evaluasi terhadap kemajuan akademik.

Teknik Asesmen

  1. Observasi – Guru mengamati murid dalam kurun waktu tertentu untuk melihat perkembangan kompetensi mereka.

  2. Asesmen Performa – Bisa berupa praktik (presentasi, pidato, olahraga) atau produk (puisi, brosur, portofolio).

  3. Tes Tertulis atau Lisan – Menguji pemahaman murid, bukan sekadar hafalan, melalui refleksi konsep dan studi kasus.

Instrumen Asesmen

  1. Rubrik – Panduan penilaian dengan skor dan kriteria yang jelas.

  2. Checklist – Daftar ciri atau informasi tertentu untuk mengevaluasi murid secara sistematis.

  3. Catatan Anekdotal – Observasi singkat tentang perilaku dan performa murid dalam pembelajaran.

  4. Lembar Pengamatan – Merekam perkembangan kompetensi murid selama periode tertentu.

Pelaku Asesmen

Selain guru, asesmen dapat dilakukan oleh:

  • Murid itu sendiri (self-assessment).

  • Murid lain, baik dalam jenjang yang sama maupun berbeda (peer-assessment).

  • Orang tua dan staf sekolah sebagai bagian dari tim penilai.

Kesimpulan

Metode asesmen dalam pembelajaran modern harus bersifat student-centered dan mampu mencerminkan keseluruhan proses belajar murid. Dengan pendekatan yang tepat, asesmen dapat menjadi alat refleksi dan evaluasi yang bermakna serta membantu peningkatan kualitas pembelajaran secara berkelanjutan.


Selengkapnya bisa dilihat di sini.
Selanjutnya...

Modul 1. Materi 1. Kegiatan Ke 7. Assesmen pembelajaran

Kegiatan Pembelajaran PPG Guru Tertentu Tahap 1 Tahun 2025

Pembelajaran Mendalam dan Asesmen Umum. 

Menerapkan Prinsip Understanding by Design Pada Pembelajaran

Assesmen Pembelajaran

Catatan:

Pengertian Asesmen Asesmen adalah proses pengumpulan dan pengolahan informasi untuk memahami kebutuhan belajar, perkembangan, dan pencapaian murid. Umumnya, asesmen dikaitkan dengan pemberian nilai dan pengisian rapor, tetapi sering kali belum dimanfaatkan sebagai umpan balik bagi guru untuk meningkatkan kualitas pembelajaran.

Jenis-Jenis Asesmen Ada tiga jenis utama asesmen berdasarkan fungsi:

  1. Assessment as Learning – Berfungsi sebagai asesmen formatif, melibatkan murid dalam menilai diri sendiri dan temannya, memberikan refleksi dalam proses pembelajaran.

  2. Assessment for Learning – Digunakan untuk memperbaiki proses pembelajaran dengan memberikan umpan balik bagi murid dan guru.

  3. Assessment of Learning – Berfungsi sebagai asesmen sumatif, dilakukan di akhir proses pembelajaran untuk mengevaluasi pencapaian murid.

Fungsi Asesmen Formatif dan Sumatif

  • Formatif:

    • Mendiagnosis kemampuan awal dan kebutuhan belajar murid.

    • Memberikan umpan balik bagi guru dan murid untuk meningkatkan kualitas pembelajaran.

    • Membantu memahami pemahaman murid dalam aktivitas kelas.

    • Meningkatkan motivasi belajar melalui program pembelajaran yang positif dan bermakna.

  • Sumatif:

    • Dilakukan di akhir lingkup materi atau semester.

    • Mengukur pencapaian hasil belajar murid berdasarkan kriteria capaian.

    • Memberikan data untuk merancang perbaikan pembelajaran selanjutnya.

    • Menentukan kekuatan dan kelemahan murid dalam belajar.

Teknik dan Dokumentasi Asesmen Beberapa teknik yang dapat digunakan dalam asesmen meliputi review produk, proyek, dan tes tertulis. Selain itu, dokumentasi hasil belajar murid dapat dikumpulkan dalam bentuk portofolio atau rubrik nilai.

Kesimpulan Baik asesmen formatif maupun sumatif, jika diterapkan dengan tepat, dapat menjadi alat refleksi bagi guru dan sekolah dalam mengevaluasi efektivitas pembelajaran. Dengan asesmen yang baik, murid dapat mengalami proses belajar yang lebih bermakna.


Selengkapnya bisa dilihat di sini.
Selanjutnya...

Sabtu, 07 Juni 2025

Modul 1. Materi 1. Kegiatan Ke 6. Contoh merumuskan tujuan pembelajaran

Kegiatan Pembelajaran PPG Guru Tertentu Tahap 1 Tahun 2025

Pembelajaran Mendalam dan Asesmen Umum. 

Menerapkan Prinsip Understanding by Design Pada Pembelajaran

Contoh merumuskan tujuan pembelajaran

Catatan:

Setelah memahami Capaian Pembelajaran (CP), pendidik dapat merumuskan Tujuan Pembelajaran (TP) secara lebih operasional dan konkret. Dalam video ini, TP dirumuskan menggunakan Alternatif 2, yaitu menganalisis kompetensi dan lingkup materi yang ada dalam CP.

Tahapan Merumuskan TP

  1. Mengidentifikasi kata kunci

    • Pendidik mencari kata kunci dalam setiap CP yang berkaitan dengan kompetensi dan lingkup materi.

    • Contoh:

      • Kompetensi: Menganalisis

      • Lingkup Materi: Kronologi lahirnya Pancasila

  2. Mengelompokkan hasil identifikasi

    • Kompetensi dan lingkup materi dikelompokkan dalam tabel agar lebih mudah dianalisis dan digunakan dalam perumusan TP.

  3. Merumuskan Tujuan Pembelajaran

    • TP disusun agar lebih konkret dengan mempertimbangkan tahapan berpikir peserta didik.

    • Contoh:

      • Sebelum peserta didik menganalisis kronologi lahirnya Pancasila, mereka perlu:

        • Mengidentifikasi proses perumusan Pancasila dalam sidang BPUPKI.

        • Memahami kesepakatan Piagam Jakarta dan penetapan Pancasila sebagai dasar negara.

Pendekatan dalam Merumuskan TP

  • TP dapat dirancang dalam satu elemen saja (misalnya, hanya elemen Pancasila).

  • TP juga bisa lintas elemen (misalnya, antara elemen Pancasila dan NKRI), sehingga peserta didik memahami implementasi Pancasila dalam sistem demokrasi.

Langkah Selanjutnya: Setelah TP dirumuskan, pendidik menyusun Alur Tujuan Pembelajaran (ATP) sesuai dengan strategi pembelajaran dan karakteristik peserta didik. TP yang telah disediakan di Platform Merdeka Mengajar juga bisa digunakan sebagai referensi atau dimodifikasi sesuai kebutuhan.


Selengkapnya bisa dilihat di sini.
Selanjutnya...

Modul 1. Materi 1. Kegiatan Ke 5. Merumuskan tujuan pembelajaran

Kegiatan Pembelajaran PPG Guru Tertentu Tahap 1 Tahun 2025

Pembelajaran Mendalam dan Asesmen Umum. 

Menerapkan Prinsip Understanding by Design Pada Pembelajaran

Merumuskan tujuan pembelajaran

Catatan:

Untuk mencapai Capaian Pembelajaran (CP) di akhir fase, pendidik perlu menurunkan CP menjadi Tujuan Pembelajaran (TP) yang lebih operasional dan konkret. Langkah ini termasuk dalam tahap kedua perencanaan pembelajaran, sebelum tujuan tersebut diurutkan dalam struktur lebih sistematis.

Dalam merumuskan TP, pendidik perlu memperhatikan:

  1. Karakteristik mata pelajaran dan konsep/topik yang dipelajari.

  2. Karakteristik peserta didik serta konteks lingkungan belajar.

  3. Komponen utama TP, yaitu:

    • Kompetensi: Kemampuan atau keterampilan yang harus ditunjukkan peserta didik.

    • Lingkup materi: Konten utama yang harus dipahami dalam satu unit pembelajaran.

Panduan dalam menentukan TP:

  • Menggali kata kunci dari CP.

  • Menggunakan teori pendidikan seperti:

    • Taksonomi Bloom (revisi Anderson & Krathwohl, 2001)

    • Enam bentuk pemahaman (Wiggins & McTighe, 2005)

    • Tiga sistem dalam domain pengetahuan (Marzano)

Tiga pendekatan merumuskan TP:

  1. Langsung berdasarkan CP.

  2. Menganalisis kompetensi dan lingkup materi dalam CP.

  3. Merumuskan TP lintas elemen CP.

Pendidik dapat memilih metode yang paling sesuai atau memodifikasi pendekatan berdasarkan kebutuhan mata pelajaran. Pemerintah juga menyediakan contoh TP di Platform Merdeka Mengajar, yang bisa langsung digunakan atau disesuaikan.


Selengkapnya bisa dilihat di sini.
Selanjutnya...

Modul 1. Materi 1. Kegiatan Ke 4. Telaah Rancangan Pembelajaran dengan Menggunakan Prinsip UbD

Kegiatan Pembelajaran PPG Guru Tertentu Tahap 1 Tahun 2025

Pembelajaran Mendalam dan Asesmen Umum. 

Menerapkan Prinsip Understanding by Design Pada Pembelajaran

Telaah Rancangan Pembelajaran dengan Menggunakan Prinsip UbD


Catatan:

Understanding by Design (UbD) atau Backward Design adalah pendekatan pembelajaran yang dikembangkan oleh Grant Wiggins dan Jay McTighe (2005). Pendekatan ini berfokus pada perencanaan pembelajaran dengan menekankan pemahaman mendalam bagi peserta didik.

Prinsip Utama UbD:

  1. Guru merancang pembelajaran sebagai bagian dari tugasnya.

  2. Pembelajaran bertujuan membantu peserta didik memahami konsep utama.

  3. Peserta didik diberi kesempatan memaknai pembelajaran secara mandiri melalui bukti kinerja otentik.

  4. Perencanaan dimulai dengan menetapkan capaian atau tujuan pembelajaran.

  5. Guru tidak hanya mengajar tetapi juga memastikan pembelajaran terjadi secara bermakna.

  6. Refleksi berkala dilakukan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran.

  7. UbD menekankan peningkatan berkelanjutan demi efektivitas pembelajaran.

Tahapan Utama UbD:

  1. Menentukan Tujuan Pembelajaran – Guru menetapkan hasil akhir yang ingin dicapai peserta didik.

  2. Menentukan Asesmen Pembelajaran – Guru menentukan cara mengevaluasi keberhasilan peserta didik dalam memahami materi.

  3. Merancang Aktivitas Pembelajaran – Guru membuat pengalaman belajar yang mendukung tercapainya tujuan pembelajaran.

UbD membantu memastikan bahwa setiap pembelajaran diarahkan untuk mencapai pemahaman yang lebih mendalam dan relevan bagi peserta didik. Dengan pendekatan ini, proses belajar lebih terstruktur dan berorientasi pada hasil yang bermakna.


Selengkapnya bisa dilihat di sini.
Selanjutnya...

Modul 1. Materi 1. Kegiatan Ke 3. Merancang Pembelajaran Berbasis Pendekatan Understanding by Design

Kegiatan Pembelajaran PPG Guru Tertentu Tahap 1 Tahun 2025

Pembelajaran Mendalam dan Asesmen Umum. 

Menerapkan Prinsip Understanding by Design Pada Pembelajaran

Merancang Pembelajaran Berbasis Pendekatan Understanding by Design


Catatan:

Sebagai seorang guru, Bapak/Ibu tentu melakukan pembelajaran di kelas tidak

secara spontan. Aktivitas pembelajaran yang selama ini Bapak/Ibu lakukan tentu

melalui proses perencanaan. Bagaimana Bapak/Ibu melakukan pembelajaran?

Refleksikan rutinitas Bapak/Ibu guru dalam merencanakan pembelajaran menggunakan

rubrik checklist berikut.


Tabel 1.1 Rubrik Checklist Perencanaan Pembelajaran


No Pernyataan Selalu Jarang Tidak

Pernah


1 Dalam merencanakan pembelajaran, saya

memilih capaian pembelajaran (CP)

terlebih dahulu.


2 Setelah memilih capaian pembelajaran

(CP), saya menurunkannya menjadi tujuan

pembelajaran (TP), dan kriteria ketuntasan

tujuan pembelajaran (KKTP).


3 Setelah menentukan KKTP, saya

merancang asesmen untuk mengukur

ketercapaian TP yang telah ditetapkan.


4 Dalam merencanakan pembelajaran, saya

merancang asesmen awal.


5 Tujuan pembelajaran dan asesmen saya

gunakan sebagai dasar untuk merancang

kegiatan pembelajaran.


6 Kegiatan pembelajaran saya rancang

untuk mencapai tujuan pembelajaran.


7 Saya merencanakan pembelajaran

selanjutnya berdasarkan hasil asesmen

formatif untuk memaksimalkan

ketercapaian tujuan pembelajaran.


Bapak/Ibu guru, setelah mengisi rubrik checklist, refleksikan bagaimana hasil

rubrik tersebut berhubungan dengan pengalaman Bapak/Ibu merancang pembelajaran?


Merancang pembelajaran yang efektif merupakan keterampilan penting yang

harus dimiliki oleh seorang guru. Untuk merancang hal tersebut, ada banyak strategi

yang dapat dipelajari dan diterapkan di sekolah. Pada topik ini, kita akan membahas

prinsip Understanding by Design sebagai salah satu pendekatan dalam perancangan

pembelajaran.


Selengkapnya bisa dilihat di sini.


Selanjutnya...

Modul 1. Materi 1. Kegiatan Ke 2. Buku Ajar Pengantar Pendidikan Anak Berkebutuhan Khusus

Kegiatan Pembelajaran PPG Guru Tertentu Tahap 1 Tahun 2025

Pembelajaran Mendalam dan Asesmen Umum. 

Menerapkan Prinsip Understanding by Design Pada Pembelajaran

Naskah Akademik dan Paparan Pembelajaran Mendalam 1

Catatan:

Buku ajar Pengantar Pendidikan Anak Berkebutuhan Khusus memberikan pemahaman dasar tentang pendidikan inklusif bagi anak dengan kebutuhan khusus. Buku ini menjelaskan berbagai jenis kebutuhan khusus, strategi pembelajaran, serta peran guru dan orang tua dalam mendukung perkembangan anak.

Poin utama:

  • Jenis Anak Berkebutuhan Khusus – Mengenali karakteristik anak dengan kebutuhan khusus seperti tunanetra, tunarungu, autisme, dll.

  • Pendidikan Inklusif – Menciptakan lingkungan belajar yang terbuka dan mendukung semua anak.

  • Metode Pembelajaran – Teknik dan pendekatan yang membantu anak belajar dengan cara terbaik bagi mereka.

  • Peran Guru dan Orang Tua – Kolaborasi untuk menciptakan pendidikan yang lebih efektif dan menyenangkan.

  • Teknologi dalam Pendidikan – Pemanfaatan teknologi untuk meningkatkan aksesibilitas dan pengalaman belajar anak berkebutuhan khusus.

Buku ini bertujuan membantu pembaca memahami cara menciptakan sistem pendidikan yang lebih inklusif dan mendukung perkembangan anak secara maksimal.


Selengkapnya bisa dilihat di sini.

Selanjutnya...

Modul 1. Materi 1. Kegiatan Ke 1. Naskah Akademik Pembelajaran Mendalam 2

Kegiatan Pembelajaran PPG Guru Tertentu Tahap 1 Tahun 2025

Pembelajaran Mendalam dan Asesmen Umum. 

Menerapkan Prinsip Understanding by Design Pada Pembelajaran

Naskah Akademik dan Paparan Pembelajaran Mendalam 2

Catatan:

Pembelajaran Mendalam (PM) telah diterapkan di berbagai negara sebagai pendekatan kurikulum yang berfokus pada pemahaman yang lebih dalam, keterkaitan pengetahuan konseptual dan prosedural, serta pengembangan keterampilan yang dapat diterapkan di berbagai konteks.

Implementasi di Berbagai Negara:

  • Norwegia menggunakan PM sebagai framework kurikulum dengan pendekatan multidisiplin dan interdisiplin untuk mengembangkan keterampilan yang dapat diterapkan lintas mata pelajaran.

  • Inggris, Finlandia, Jerman, Australia, Jepang, dan Korea Selatan juga menerapkan PM dengan pendekatan inklusif, menciptakan pembelajaran yang berkesadaran, bermakna, dan menggembirakan.

  • Pendekatan PM bisa berbasis mata pelajaran, rumpun, antardisiplin, bahkan transdisiplin sesuai dengan konteks pendidikan.

Tujuan dan Manfaat PM:

  • Memfasilitasi berpikir kritis, kreativitas, dan penyelesaian masalah.

  • Membantu peserta didik mengaplikasikan pengetahuan pada konteks baru.

  • Didukung oleh teknologi digital untuk meningkatkan keterlibatan dalam pembelajaran.

  • Menjadi bekal penting bagi generasi muda dalam menghadapi masa depan yang penuh ketidakpastian.

Momentum dan Tantangan Pendidikan:

  • Dengan perubahan demografi yang diproyeksikan, pendidikan harus menyiapkan generasi produktif saat puncak demografi terjadi.

  • Indonesia telah menerapkan beberapa bagian dari PM, terutama pada SMK melalui pembelajaran berbasis praktik langsung (teaching factory) dan kolaborasi dengan industri.

  • Kolaborasi antara pemangku kepentingan menjadi kunci dalam membangun ekosistem pembelajaran yang produktif.

Prinsip Dasar PM:

  1. Berkesadaran – Pendidikan yang mengutamakan pemahaman mendalam.

  2. Bermakna – Pembelajaran relevan dengan kehidupan nyata.

  3. Menggembirakan – Menjadikan proses belajar lebih menarik dan nyaman.

PM tidak hanya meningkatkan kualitas pendidikan tetapi juga menjadi katalisator perubahan untuk menghadapi tantangan global serta pemerataan pendidikan di Indonesia. Dengan strategi yang tepat, PM dapat memberikan solusi bagi sistem pendidikan masa depan.


Selengkapnya bisa dilihat di sini.

Selanjutnya...

Modul 1. Materi 1. Kegiatan Ke 1. Naskah Akademik Pembelajaran Mendalam 1

Kegiatan Pembelajaran PPG Guru Tertentu Tahap 1 Tahun 2025

Pembelajaran Mendalam dan Asesmen Umum. 

Menerapkan Prinsip Understanding by Design Pada Pembelajaran

Naskah Akademik dan Paparan Pembelajaran Mendalam 1

Catatan:

Pembelajaran Mendalam Menuju Pendidikan Bermutu untuk Semua:

  • Menghargai Setiap Individu – Setiap peserta didik memiliki keunikan dan potensi. Pendidikan harus menciptakan lingkungan yang mendukung pertumbuhan dan inklusivitas.

  • Perubahan dalam Pembelajaran – Pendidikan harus membuat belajar menjadi sadar, bermakna, dan menyenangkan agar peserta didik berkembang dengan maksimal.

  • Pendekatan Menyeluruh – Pembelajaran harus mengembangkan peserta didik secara utuh, baik dari cara berpikir, perasaan, emosi, hingga kesehatan fisik, agar siap menghadapi kehidupan.

  • Kerja Sama dalam Pendidikan – Keberhasilan pendidikan membutuhkan kolaborasi antara guru, peserta didik, orang tua, masyarakat, dan mitra pendidikan.

  • Masa Depan Pendidikan – Teknologi digital dapat membantu membuat pembelajaran lebih interaktif dan fleksibel, serta mempersiapkan generasi yang unggul dan berkarakter.



Selengkapnya bisa dilihat di sini.


Selanjutnya...

Catatan Proses Kegiatan Pembelajaran PPG Guru Tertentu Tahun 2025



Buka secara luas, dapat dilihat di sini.
Selanjutnya...