Kamis, 21 Februari 2013

Beginilah Kegiatan Kami Jika ada yang Meninggal Dunia

Ilustrasi: penpatah.blogspot.com




Sebagai mahluk hidup, kita akan mengakhiri hidup ini. Beragam nama keakhiran itu, meninggal dunia, wafat, tewas, mati dan lain sebagainya. Demikian juga halnya bagaimana mengurusi orang yang sudah mati itu, mungkin beragam cara yang dilakukan.


Nah di daerah kami yang penduduknya mayoritas Islam, jika ada yang meninggal dunia pastinya juga diurus dengan cara-cara yang islami. Diantaranya yang dapat saya uraikan secara singkat pada tulisan kali ini.

Pertama sekali jika ada yang meninggal dunia di tengah masyarakat kami, maka tetangga-tetangga atau orang-orang sekitar mengabarkan kepada anggota masyarakat yang lain. Kemudia segeralah kami bertakjiah, datang mengunjungi rumah ahli duka tersebut. Diantara masyarakat itu, sebagian yang lainnya menyiapkan tenda-tenda atau tikar-tikar untuk tempat para pelayat yang bertakjiah. Para pelayat biasanya bersedekah seiklasnya pada untuk keluarga yang sedang mengalami suasana duka tersebut. Sebagian anggota masyarakat yang lain segera ke tempat perkuburan untuk mempersiapkan liang kubur.

Sebagian yang lain, termasuk disini para Imam, anggota keluarga, ataupun orang-orang lain yang berkompeten, segera mengurusi jenazah, memandikan dan mengkafankan jenazah tersebut.

Kemudian setelah itu, jenazah segera di bawa ke halaman rumah yang sudah didirikan tenda tadi atau yang sudah diberikan tikar. Kemudian segera dishalatkan. Ada juga yang dishalatkan di Mesjid. Setelah itu segera dibawa ke perkuburan dan dimakamkan lengkap dengan segenap doa.

Kemudian di malam harinya, kami kembali takjiah kembali. Tapi kegiatannya ialah membaca samadiah dan tahlilan serta doa-doa untuk roh yang telah meninggal dunia tadi. Biasanya tahlilan ini dilakukan selama tiga malam berturut-turut.

Setelah acara tahlilan selesai, ada juga diantaranya acara ceramah atau dakwah Islamiah, misalnya tentang itibar kematian atau tentang tema-tema agama lainnya. Disamping itu biasanya disediakan makanan-makanan kecil dan minuman teh atau kopi, ada juga hanya air putih. Hal ini relatif, bahkan terkadang ada makanan mie atau nasi.

Inilah yang bisa saya laporkan atau tuliskan. Mungkin pastinya masih banyak kekurangan-kekurangan disana-sini, saya mohon maaf. Bagi kita yang masih hidup ini, marilah kita mempersiapkan bekal untuk kematian kita, yaitu dengan belajar ilmu agama dan ilmu dunia, meningkatkan amal ibadah, berbuat kebaikan dan lain sebagainya. tulisan ini ada manfaatnya :}


by Hadrial Aat

Tidak ada komentar: