Selasa, 28 Oktober 2025
Minggu, 08 Juni 2025
Refleksi: Menerapkan Pendekatan Teaching at The Right Level pada Pembelajaran
Kegiatan Pembelajaran PPG Guru Tertentu Tahap 1 Tahun 2025
Pembelajaran Mendalam dan Asesmen Umum.
Menerapkan Pendekatan Teaching at The Right Level pada Pembelajaran
Refleksi
Setelah mempelajari materi ini saya jadi mengetahui bahwa diperlukan pendekatan pembelajaran kepada peserta didik sesuai tingkat kemampuan pemahaman dan keterampilan siswa. Pada pendekatan TaRL kita mengupayakan agar peserta didik belajar sesuai dengan perkembangan kemampuannya.
Refleksi: Merancang Pembelajaran Berdiferensiasi
Kegiatan Pembelajaran PPG Guru Tertentu Tahap 1 Tahun 2025
Pembelajaran Mendalam dan Asesmen Umum.
Merancang Pembelajaran Berdiferensiasi
Refleksi:
Setelah mempelajari materi pembelajaran berdiferensiasi ini saya jadi lebih mengetahui bahwa perbedaan dan kebutuhan belajar peserta didik itu beragam, sehingga kita harus pula memfasilitasi kegiatan pembelajaran peserta didik tersebut diantaranya melalui diferensiasi konten, proses atau produk.
Modul 1. Materi 1. Kegiatan Ke 18. Refleksi: Menerapkan Prinsip Understanding by Design Pada Pembelajaran
Kegiatan Pembelajaran PPG Guru Tertentu Tahap 1 Tahun 2025
Pembelajaran Mendalam dan Asesmen Umum.
Menerapkan Prinsip Understanding by Design Pada Pembelajaran
Refleksi:
Setelah mempelajari prinsip understanding by design saya mendapatkan pengetahuan baru mengenai pendekatan lain dalam pembelajaran. Pada prinsip ini kita mengembangkan kegiatan pembelajaran yang mengedepankan pada pembelajaran yang mendalam serta pembelajaran yang bermakna. Pada pendekatan pembelajaran ini saya harus mendesain mundur, di mana saya harus merancang tujuan pembelajaran, mengembangkan assesmen dan pengalaman belajar bermakna untuk fokus pada tujuan tersebut.
Modul 1. Materi 1. Kegiatan Ke 17. Latihan Pemahaman
Kegiatan Pembelajaran PPG Guru Tertentu Tahap 1 Tahun 2025
Pembelajaran Mendalam dan Asesmen Umum.
Menerapkan Prinsip Understanding by Design Pada Pembelajaran
Latihan Pemahaman
Catatan:
Untuk latihan pemahaman bisa dilihat di sini.
Modul 1. Materi 1. Kegiatan Ke 16. Aksi Nyata: Bagaimana UbD Membantu Guru?
Kegiatan Pembelajaran PPG Guru Tertentu Tahap 1 Tahun 2025
Pembelajaran Mendalam dan Asesmen Umum.
Menerapkan Prinsip Understanding by Design Pada Pembelajaran
Aksi Nyata: Bagaimana UbD Membantu Guru?
Catatan:
Sebagai penutup kegiatan, Bapak/Ibu Guru dapat melakukan aksi nyata dengan menjawab beberapa pertanyaan berikut. Dokumentasikan hasil aksi nyata pada Google Drive pribadi dalam bentuk PDF. Salah satu aksi nyata terbaik akan diunggah pada Jurnal Pembelajaranku.
Ide apa yang Bapak/Ibu guru dapatkan setelah belajar topik ini?
Perencanaan pembelajaran seperti apa yang relevan untuk dikembangkan di sekolah Bapak/Ibu guru? Buatlah aksi nyata dengan mengembangkan rancangan pembelajaran berbasis prinsip UbD!
Modul 1. Materi 1. Kegiatan Ke 15. UbD dan Strategi Perencanaan Pembelajaran
Kegiatan Pembelajaran PPG Guru Tertentu Tahap 1 Tahun 2025
Pembelajaran Mendalam dan Asesmen Umum.
Menerapkan Prinsip Understanding by Design Pada Pembelajaran
Catatan:
UbD dan Strategi Perencanaan PembelajaranDalam merancang pembelajaran, ada banyak strategi yang mungkin pernah Bapak/Ibu guru terapkan. Buatlah peta konsep, poster atau bentuk visual lainnya yang dapat menunjukkan keterkaitan antara prinsip Understanding by Design dan strategi perencanaan pembelajaran lainnya.
Selengkapnya bisa dilihat di sini.
Modul 1. Materi 1. Kegiatan Ke 14. Tantangan Merancang Pembelajaran Berbasis UbD
Kegiatan Pembelajaran PPG Guru Tertentu Tahap 1 Tahun 2025
Pembelajaran Mendalam dan Asesmen Umum.
Menerapkan Prinsip Understanding by Design Pada Pembelajaran
Tantangan Merancang Pembelajaran Berbasis UbD
Catatan:
Untuk memperdalam pemahaman Bapak/Ibu guru terkait prinsip UbD, pada
tahap ini Bapak/Ibu guru perlu mengidentifikasi hal-hal yang belum dipahami disertai
tindak lanjutnya bersama teman sejawat/kepala sekolah/pengawas. Silakan Bapak/Ibu
guru menggunakan tabel berikut untuk mengidentifikasi hal-hal tersebut.
Tabel 1.3 Elaborasi Pemahaman Merancang Pembelajaran Berbasis UbD
Langkah perencanaan
pembelajaran berbasis
UbD
Apa yang
saya
ketahui
Apa yang
ingin saya
ketahui
Bagaimana
saya dapat
mengetahuinya
Apa yang
telah saya
pelajari
Menentukan tujuan
pembelajaran
Menentukan asesmen
Merancang kegiatan
pembelajaran
Selengkapnya bisa dilihat di sini.
Modul 1. Materi 1. Kegiatan Ke 13. Hasil Telaah
Kegiatan Pembelajaran PPG Guru Tertentu Tahap 1 Tahun 2025
Pembelajaran Mendalam dan Asesmen Umum.
Menerapkan Prinsip Understanding by Design Pada Pembelajaran
Hasil Telaah
Catatan:
Pada bagian ini Bapak/Ibu Guru akan menjelaskan hasil telaah yang telah dilakukan sebelumnya. Bapak/Ibu Guru dapat memilih salah satu dari alternatif di bawah ini.
Mempublikasikan hasil telaah Bapak/Ibu Guru pada platform media sosial, dan mintalah pendapat dari rekan sejawat Bapak/Ibu Guru.
Mempublikasikan di grup jejaring rekan sejawat, dan mintalah 1-2 orang rekan Bapak/Ibu Guru memberikan tanggapan.
Mempublikasikan di blog pribadi, dan minta rekan sejawat Bapak/Ibu Guru untuk memberikan komentar.
Presentasikan pada rapat guru, dan minta beberapa orang rekan Bapak/Ibu Guru memberikan umpan balik.
Modul 1. Materi 1. Kegiatan Ke 12. Menelaah dengan Prinsip UbD
Kegiatan Pembelajaran PPG Guru Tertentu Tahap 1 Tahun 2025
Pembelajaran Mendalam dan Asesmen Umum.
Menerapkan Prinsip Understanding by Design Pada Pembelajaran
Menelaah dengan Prinsip UbD
Catatan:
Pada tahap sebelumnya Bapak/Ibu guru telah mengeksplorasi
prinsip UbD dalam merancang pembelajaran. Pada tahap ini, siapkan salah satu
perencanaan pembelajaran (RPP/modul ajar) yang Bapak/Ibu guru miliki. Ajaklah
teman sejawat/kepala sekolah/pengawas untuk menelaah rancangan pembelajarannya
dengan mengisi rubrik checklist. Rubrik ini memandu Bapak/Ibu guru dalam
merefleksikan perencanaan pembelajaran dengan pendekatan UbD. Dengan demikian,
Bapak/Ibu guru dapat mengetahui sejauh mana perencanaan pembelajaran tersebut
relevan dengan prinsip UbD.
Item Pernyataan Sudah Belum
Langkah 1. Menentukan Tujuan Pembelajaran
Saya mengidentifikasi sasaran pembelajaran dan fokus pada
pemahaman konsep yang mendalam dan penerapan pengetahuan
dalam konteks nyata.
Saya menentukan pemahaman utama yang mencakup inti dari
pembelajaran dan evaluasi pemahaman peserta didik.
Saya mengidentifikasi kemampuan penting yang fokus pada
keterampilan yang relevan dengan konten pembelajaran dan dapat
diterapkan di kehidupan nyata.
Saya merumuskan pertanyaan esensial yang mendorong peserta
didik untuk menjelajahi konsep-konsep dan merumuskan
pemahaman mereka sendiri.
Saya menentukan kriteria keberhasilan capaian pembelajaran.
Saya merumuskan tujuan pembelajaran dalam berbagai kategori
kemampuan peserta didik.
Langkah 2. Menentukan Asesmen Pembelajaran
Saya mengidentifikasi bukti kinerja atau produk yang dapat
menunjukkan pencapaian tujuan pembelajaran.
Saya merancang rubrik penilaian yang jelas dan terukur untuk setiap
jenis bukti kinerja.
Saya merancang asesmen berdasarkan tujuan pembelajaran yang
akan dicapai.
Saya merancang asesmen formatif untuk mengukur capaian
pembelajaran yang berkelanjutan selama proses pembelajaran.
Saya mengembangkan instrumen penilaian autentik.
Saya mengumpulkan data asesmen untuk mengetahui
perkembangan pencapaian peserta didik. Selanjutnya, dipergunakan
sebagai dasar menentukan tindakan lanjutan.
Langkah 3. Merancang Kegiatan Pembelajaran
Saya menentukan alur belajar berorientasi pada pencapaian tujuan
pembelajaran.
Saya mendesain aktivitas pembelajaran yang mendorong peserta
didik untuk menjelajahi konsep secara mendalam.
Saya memilih strategi pembelajaran yang relevan untuk mencapai
tujuan pembelajaran yang terdapat pada asesmen.
Saya memilih model/metode/pendekatan pembelajaran yang relevan
untuk mencapai tujuan pembelajaran.
Saya mengembangkan aktivitas berdasarkan kebutuhan belajar
peserta didik untuk mencapai tujuan pembelajaran.
Saya mengembangkan aktivitas pembelajaran terintegrasi dengan
konteks nyata.
Saya mengembangkan aktivitas pembelajaran berdasarkan
keragaman kemampuan awal peserta didik.
Saya mendesain aktivitas pembelajaran berbasis active learning.
Saya mengembangkan aktivitas pembelajaran untuk mencapai
konsep-konsep esensial.
Bagaimana kesimpulan Bapak/Ibu guru setelah mengisi rubrik checklist?
Berdasarkan rancangan pembelajaran yang Bapak/Ibu guru miliki, pada poin berapa
saja yang perlu diperbaiki?
Modul 1. Materi 1. Kegiatan Ke 11. Aksi Nyata: Merancang Kegiatan Pembelajaran dengan Prinsip UbD
Kegiatan Pembelajaran PPG Guru Tertentu Tahap 1 Tahun 2025
Pembelajaran Mendalam dan Asesmen Umum.
Menerapkan Prinsip Understanding by Design Pada Pembelajaran
Aksi Nyata: Merancang Kegiatan Pembelajaran dengan Prinsip UbD
Catatan:
Langkah ketiga merancang pembelajaran dengan prinsip UbD adalah merancang kegiatan pembelajaran. Kegiatan pembelajaran yang dirancang perlu melibatkan perencanaan yang cermat untuk menciptakan pengalaman pembelajaran yang efektif dan bermakna. Kegiatan pembelajaran seharusnya tidak hanya memberikan informasi, tetapi juga menstimulasi pemikiran kritis, refleksi, dan aplikasi konsep dalam konteks yang relevan.
Berikut ini adalah sedikit referensi terkait media pembelajaran yang dapat membantu proses belajar peserta didik.
Media pembelajaran berfungsi sebagai alat bantu untuk meningkatkan pemahaman peserta didik terhadap materi yang diajarkan. Berikut beberapa jenis media pembelajaran yang dapat membantu proses belajar:
1. Media Visual
Gambar dan Diagram – Membantu memperjelas konsep abstrak.
Poster dan Infografik – Menyajikan informasi secara ringkas dan menarik.
Slide Presentasi – Digunakan dalam pembelajaran berbasis digital atau tatap muka.
2. Media Audiovisual
Video Pembelajaran – Mempermudah pemahaman melalui simulasi dan demonstrasi.
Animasi – Menjelaskan konsep dengan visual yang interaktif dan dinamis.
Podcast atau Rekaman Audio – Cocok untuk pembelajaran berbasis mendengar.
3. Media Digital dan Interaktif
Aplikasi dan Platform E-Learning – Memfasilitasi pembelajaran online.
Game Edukasi – Meningkatkan keterlibatan peserta didik dalam pembelajaran.
Virtual Reality (VR) dan Augmented Reality (AR) – Menghadirkan pengalaman belajar yang lebih immersif.
4. Media Fisik dan Praktik
Buku dan Modul Cetak – Sumber belajar yang tetap relevan di era digital.
Kartu Pembelajaran – Bisa digunakan untuk kuis atau permainan edukatif.
Alat Peraga dan Model – Membantu visualisasi konsep, misalnya model anatomi atau eksperimen sains.
5. Media Berbasis Kolaborasi
Diskusi dan Debat – Mendorong pemahaman lebih mendalam melalui interaksi.
Proyek dan Simulasi – Memberikan pengalaman belajar berbasis praktik.
Eksperimen dan Studi Kasus – Mengasah keterampilan berpikir kritis dan pemecahan masalah.
Pemilihan media pembelajaran perlu disesuaikan dengan karakteristik peserta didik dan tujuan pembelajaran agar lebih efektif dan menarik.
Modul 1. Materi 1. Kegiatan Ke 10. Merancang Assesmen
Kegiatan Pembelajaran PPG Guru Tertentu Tahap 1 Tahun 2025
Pembelajaran Mendalam dan Asesmen Umum.
Menerapkan Prinsip Understanding by Design Pada Pembelajaran
Merancang Assesmen
Catatan:
Merancang Asesmen Sumatif pada Jenjang SMA
Asesmen dalam pembelajaran bertujuan untuk mengukur ketercapaian tujuan pembelajaran. Pada mata pelajaran seni, asesmen sumatif digunakan untuk menilai kompetensi murid dalam mempresentasikan solusi seni rupa terkait isu dan kondisi di lingkungan sekitar.
Langkah-Langkah Merancang Asesmen
Menentukan Indikator Penilaian
Murid melakukan proses empati dalam memahami permasalahan.
Murid melakukan proses definisi untuk merumuskan inti masalah.
Murid melakukan proses ideasi dalam mencari solusi seni rupa.
Menetapkan Tingkat Capaian
Mahir – Murid menyelesaikan semua tahapan dengan jelas saat presentasi.
Cakap – Murid menyelesaikan tiga dari empat tahapan dengan jelas.
Layak – Murid menyelesaikan dua dari empat tahapan dengan jelas.
Berkembang – Murid menyelesaikan satu dari empat tahapan dengan jelas.
Membuat Rubrik Penilaian
Jika asesmen terdiri dari beberapa tahap, dapat dibuat lebih dari satu rubrik.
Rubrik dapat disesuaikan dengan kebutuhan sekolah dan guru.
Penilaian dilakukan secara kuantitatif (angka) atau kualitatif.
Penilaian Refleksi Kelompok
Dalam tugas berkelompok, refleksi kelompok juga dapat dimasukkan sebagai aspek penilaian, dengan tingkat capaian yang serupa dengan indikator utama.
Kesimpulan
Perancangan asesmen yang tepat akan membantu mengevaluasi pembelajaran dan menyesuaikannya dengan kebutuhan murid. Guru dapat menggunakan alat ukur seperti rubrik untuk memberikan penilaian yang jelas dan adil.
Modul 1. Materi 1. Kegiatan Ke 9. Format Assesmen
Kegiatan Pembelajaran PPG Guru Tertentu Tahap 1 Tahun 2025
Pembelajaran Mendalam dan Asesmen Umum.
Menerapkan Prinsip Understanding by Design Pada Pembelajaran
Format Assesmen
Catatan:
Format Asesmen dalam Pembelajaran
Asesmen sebaiknya tidak hanya berfokus pada hafalan, tetapi juga mendorong murid untuk merenungkan, merefleksikan, menganalisis, dan menghubungkan pengetahuan dengan fenomena sekitar. Berdasarkan formatnya, asesmen dapat diklasifikasikan menjadi dua jenis utama:
1. Asesmen Tradisional
Asesmen tradisional merupakan metode yang umum digunakan untuk mengukur capaian belajar murid melalui tes tertulis seperti:
Pilihan ganda, benar atau salah, dan isian pendek.
Esai, yang lebih optimal dalam mengukur pemahaman mendalam dan keterampilan analisis.
Namun, asesmen tradisional memiliki keterbatasan dalam mengukur ketercapaian kompetensi secara menyeluruh. Misalnya, tes benar atau salah tidak selalu menggambarkan pemahaman sejati murid, karena jawaban benar bisa terjadi karena keberuntungan.
2. Asesmen Alternatif
Asesmen alternatif lebih mampu mengukur aspek pembelajaran yang tidak dapat dijangkau oleh asesmen tradisional. Bentuk-bentuk asesmen alternatif meliputi:
Pertanyaan terbuka, yang mendorong pemikiran kritis.
Bermain peran dan demonstrasi, untuk menilai keterampilan praktis.
Eksperimen, yang menunjukkan pemahaman konseptual secara langsung.
Proyek, yang mengembangkan kemampuan analitis dan pemecahan masalah.
Portofolio, yang terdiri dari karya murid untuk menampilkan keterampilan dan pemahaman mereka secara komprehensif.
Dalam asesmen berbasis portofolio, guru dapat meminta murid untuk mengisi jurnal atau diari reflektif selama pembelajaran, yang kemudian digunakan sebagai dasar penilaian berdasarkan rubrik tertentu.
Proyek sebagai Alat Asesmen
Proyek digunakan untuk menilai bagaimana murid mengolah pengetahuan mereka menjadi karya atau tugas konkret, baik secara individu maupun kelompok. Proyek dalam pembelajaran paradigma baru juga bertujuan untuk membuat pembelajaran lebih kontekstual dan mengasah keterampilan pemecahan masalah. Contoh proyek yang bisa diberikan mencakup:
Rencana karya seni.
Proposal penelitian.
Presentasi multimedia.
Kesimpulan
Baik asesmen tradisional maupun asesmen alternatif memiliki manfaat masing-masing.
Asesmen tradisional cocok untuk evaluasi cepat terhadap pemahaman dasar.
Asesmen alternatif lebih berorientasi pada proses dan memberikan gambaran kemajuan murid yang lebih menyeluruh.
Guru sebaiknya menggunakan asesmen yang sesuai dengan kebutuhan pembelajaran untuk memastikan bahwa proses belajar murid menjadi lebih bermakna dan komprehensif.
Modul 1. Materi 1. Kegiatan Ke 8. Metode Assesmen
Kegiatan Pembelajaran PPG Guru Tertentu Tahap 1 Tahun 2025
Pembelajaran Mendalam dan Asesmen Umum.
Menerapkan Prinsip Understanding by Design Pada Pembelajaran
Metode Assesmen
Catatan:
Pendekatan dan Metode Asesmen dalam Pembelajaran
Asesmen dalam paradigma baru harus berorientasi pada proses, bukan hanya hasil akhir, agar dapat mengakomodasi kemajuan belajar murid secara adil, valid, dan dapat dipercaya.
Tiga Pendekatan Asesmen
Asesmen Diagnostik
Dilakukan di awal pembelajaran atau sebelum memasuki topik baru.
Bertujuan untuk mengetahui kapasitas dan kesiapan murid sebelum proses belajar dimulai.
Asesmen Formatif
Terintegrasi dengan proses pembelajaran dan berfungsi untuk melihat perkembangan murid secara mendalam.
Teknik yang digunakan:
Penilaian diri (self-assessment)
Penilaian antarteman (peer-assessment)
Refleksi metakognitif
Asesmen Sumatif
Dilaksanakan di akhir materi atau semester untuk mengonfirmasi capaian hasil belajar murid.
Memastikan pemahaman konsep serta evaluasi terhadap kemajuan akademik.
Teknik Asesmen
Observasi – Guru mengamati murid dalam kurun waktu tertentu untuk melihat perkembangan kompetensi mereka.
Asesmen Performa – Bisa berupa praktik (presentasi, pidato, olahraga) atau produk (puisi, brosur, portofolio).
Tes Tertulis atau Lisan – Menguji pemahaman murid, bukan sekadar hafalan, melalui refleksi konsep dan studi kasus.
Instrumen Asesmen
Rubrik – Panduan penilaian dengan skor dan kriteria yang jelas.
Checklist – Daftar ciri atau informasi tertentu untuk mengevaluasi murid secara sistematis.
Catatan Anekdotal – Observasi singkat tentang perilaku dan performa murid dalam pembelajaran.
Lembar Pengamatan – Merekam perkembangan kompetensi murid selama periode tertentu.
Pelaku Asesmen
Selain guru, asesmen dapat dilakukan oleh:
Murid itu sendiri (self-assessment).
Murid lain, baik dalam jenjang yang sama maupun berbeda (peer-assessment).
Orang tua dan staf sekolah sebagai bagian dari tim penilai.
Kesimpulan
Metode asesmen dalam pembelajaran modern harus bersifat student-centered dan mampu mencerminkan keseluruhan proses belajar murid. Dengan pendekatan yang tepat, asesmen dapat menjadi alat refleksi dan evaluasi yang bermakna serta membantu peningkatan kualitas pembelajaran secara berkelanjutan.
Modul 1. Materi 1. Kegiatan Ke 7. Assesmen pembelajaran
Kegiatan Pembelajaran PPG Guru Tertentu Tahap 1 Tahun 2025
Pembelajaran Mendalam dan Asesmen Umum.
Menerapkan Prinsip Understanding by Design Pada Pembelajaran
Assesmen Pembelajaran
Catatan:
Pengertian Asesmen Asesmen adalah proses pengumpulan dan pengolahan informasi untuk memahami kebutuhan belajar, perkembangan, dan pencapaian murid. Umumnya, asesmen dikaitkan dengan pemberian nilai dan pengisian rapor, tetapi sering kali belum dimanfaatkan sebagai umpan balik bagi guru untuk meningkatkan kualitas pembelajaran.
Jenis-Jenis Asesmen Ada tiga jenis utama asesmen berdasarkan fungsi:
Assessment as Learning – Berfungsi sebagai asesmen formatif, melibatkan murid dalam menilai diri sendiri dan temannya, memberikan refleksi dalam proses pembelajaran.
Assessment for Learning – Digunakan untuk memperbaiki proses pembelajaran dengan memberikan umpan balik bagi murid dan guru.
Assessment of Learning – Berfungsi sebagai asesmen sumatif, dilakukan di akhir proses pembelajaran untuk mengevaluasi pencapaian murid.
Fungsi Asesmen Formatif dan Sumatif
Formatif:
Mendiagnosis kemampuan awal dan kebutuhan belajar murid.
Memberikan umpan balik bagi guru dan murid untuk meningkatkan kualitas pembelajaran.
Membantu memahami pemahaman murid dalam aktivitas kelas.
Meningkatkan motivasi belajar melalui program pembelajaran yang positif dan bermakna.
Sumatif:
Dilakukan di akhir lingkup materi atau semester.
Mengukur pencapaian hasil belajar murid berdasarkan kriteria capaian.
Memberikan data untuk merancang perbaikan pembelajaran selanjutnya.
Menentukan kekuatan dan kelemahan murid dalam belajar.
Teknik dan Dokumentasi Asesmen Beberapa teknik yang dapat digunakan dalam asesmen meliputi review produk, proyek, dan tes tertulis. Selain itu, dokumentasi hasil belajar murid dapat dikumpulkan dalam bentuk portofolio atau rubrik nilai.
Kesimpulan Baik asesmen formatif maupun sumatif, jika diterapkan dengan tepat, dapat menjadi alat refleksi bagi guru dan sekolah dalam mengevaluasi efektivitas pembelajaran. Dengan asesmen yang baik, murid dapat mengalami proses belajar yang lebih bermakna.
Sabtu, 07 Juni 2025
Modul 1. Materi 1. Kegiatan Ke 6. Contoh merumuskan tujuan pembelajaran
Kegiatan Pembelajaran PPG Guru Tertentu Tahap 1 Tahun 2025
Pembelajaran Mendalam dan Asesmen Umum.
Menerapkan Prinsip Understanding by Design Pada Pembelajaran
Contoh merumuskan tujuan pembelajaran
Catatan:
Setelah memahami Capaian Pembelajaran (CP), pendidik dapat merumuskan Tujuan Pembelajaran (TP) secara lebih operasional dan konkret. Dalam video ini, TP dirumuskan menggunakan Alternatif 2, yaitu menganalisis kompetensi dan lingkup materi yang ada dalam CP.
Tahapan Merumuskan TP
Mengidentifikasi kata kunci
Pendidik mencari kata kunci dalam setiap CP yang berkaitan dengan kompetensi dan lingkup materi.
Contoh:
Kompetensi: Menganalisis
Lingkup Materi: Kronologi lahirnya Pancasila
Mengelompokkan hasil identifikasi
Kompetensi dan lingkup materi dikelompokkan dalam tabel agar lebih mudah dianalisis dan digunakan dalam perumusan TP.
Merumuskan Tujuan Pembelajaran
TP disusun agar lebih konkret dengan mempertimbangkan tahapan berpikir peserta didik.
Contoh:
Sebelum peserta didik menganalisis kronologi lahirnya Pancasila, mereka perlu:
Mengidentifikasi proses perumusan Pancasila dalam sidang BPUPKI.
Memahami kesepakatan Piagam Jakarta dan penetapan Pancasila sebagai dasar negara.
Pendekatan dalam Merumuskan TP
TP dapat dirancang dalam satu elemen saja (misalnya, hanya elemen Pancasila).
TP juga bisa lintas elemen (misalnya, antara elemen Pancasila dan NKRI), sehingga peserta didik memahami implementasi Pancasila dalam sistem demokrasi.
Langkah Selanjutnya: Setelah TP dirumuskan, pendidik menyusun Alur Tujuan Pembelajaran (ATP) sesuai dengan strategi pembelajaran dan karakteristik peserta didik. TP yang telah disediakan di Platform Merdeka Mengajar juga bisa digunakan sebagai referensi atau dimodifikasi sesuai kebutuhan.
Modul 1. Materi 1. Kegiatan Ke 5. Merumuskan tujuan pembelajaran
Kegiatan Pembelajaran PPG Guru Tertentu Tahap 1 Tahun 2025
Pembelajaran Mendalam dan Asesmen Umum.
Menerapkan Prinsip Understanding by Design Pada Pembelajaran
Merumuskan tujuan pembelajaran
Catatan:
Untuk mencapai Capaian Pembelajaran (CP) di akhir fase, pendidik perlu menurunkan CP menjadi Tujuan Pembelajaran (TP) yang lebih operasional dan konkret. Langkah ini termasuk dalam tahap kedua perencanaan pembelajaran, sebelum tujuan tersebut diurutkan dalam struktur lebih sistematis.
Dalam merumuskan TP, pendidik perlu memperhatikan:
Karakteristik mata pelajaran dan konsep/topik yang dipelajari.
Karakteristik peserta didik serta konteks lingkungan belajar.
Komponen utama TP, yaitu:
Kompetensi: Kemampuan atau keterampilan yang harus ditunjukkan peserta didik.
Lingkup materi: Konten utama yang harus dipahami dalam satu unit pembelajaran.
Panduan dalam menentukan TP:
Menggali kata kunci dari CP.
Menggunakan teori pendidikan seperti:
Taksonomi Bloom (revisi Anderson & Krathwohl, 2001)
Enam bentuk pemahaman (Wiggins & McTighe, 2005)
Tiga sistem dalam domain pengetahuan (Marzano)
Tiga pendekatan merumuskan TP:
Langsung berdasarkan CP.
Menganalisis kompetensi dan lingkup materi dalam CP.
Merumuskan TP lintas elemen CP.
Pendidik dapat memilih metode yang paling sesuai atau memodifikasi pendekatan berdasarkan kebutuhan mata pelajaran. Pemerintah juga menyediakan contoh TP di Platform Merdeka Mengajar, yang bisa langsung digunakan atau disesuaikan.
Modul 1. Materi 1. Kegiatan Ke 4. Telaah Rancangan Pembelajaran dengan Menggunakan Prinsip UbD
Kegiatan Pembelajaran PPG Guru Tertentu Tahap 1 Tahun 2025
Pembelajaran Mendalam dan Asesmen Umum.
Menerapkan Prinsip Understanding by Design Pada Pembelajaran
Telaah Rancangan Pembelajaran dengan Menggunakan Prinsip UbD
Catatan:
Understanding by Design (UbD) atau Backward Design adalah pendekatan pembelajaran yang dikembangkan oleh Grant Wiggins dan Jay McTighe (2005). Pendekatan ini berfokus pada perencanaan pembelajaran dengan menekankan pemahaman mendalam bagi peserta didik.
Prinsip Utama UbD:
Guru merancang pembelajaran sebagai bagian dari tugasnya.
Pembelajaran bertujuan membantu peserta didik memahami konsep utama.
Peserta didik diberi kesempatan memaknai pembelajaran secara mandiri melalui bukti kinerja otentik.
Perencanaan dimulai dengan menetapkan capaian atau tujuan pembelajaran.
Guru tidak hanya mengajar tetapi juga memastikan pembelajaran terjadi secara bermakna.
Refleksi berkala dilakukan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran.
UbD menekankan peningkatan berkelanjutan demi efektivitas pembelajaran.
Tahapan Utama UbD:
Menentukan Tujuan Pembelajaran – Guru menetapkan hasil akhir yang ingin dicapai peserta didik.
Menentukan Asesmen Pembelajaran – Guru menentukan cara mengevaluasi keberhasilan peserta didik dalam memahami materi.
Merancang Aktivitas Pembelajaran – Guru membuat pengalaman belajar yang mendukung tercapainya tujuan pembelajaran.
UbD membantu memastikan bahwa setiap pembelajaran diarahkan untuk mencapai pemahaman yang lebih mendalam dan relevan bagi peserta didik. Dengan pendekatan ini, proses belajar lebih terstruktur dan berorientasi pada hasil yang bermakna.
Modul 1. Materi 1. Kegiatan Ke 3. Merancang Pembelajaran Berbasis Pendekatan Understanding by Design
Kegiatan Pembelajaran PPG Guru Tertentu Tahap 1 Tahun 2025
Pembelajaran Mendalam dan Asesmen Umum.
Menerapkan Prinsip Understanding by Design Pada Pembelajaran
Merancang Pembelajaran Berbasis Pendekatan Understanding by Design
Catatan:
Sebagai seorang guru, Bapak/Ibu tentu melakukan pembelajaran di kelas tidak
secara spontan. Aktivitas pembelajaran yang selama ini Bapak/Ibu lakukan tentu
melalui proses perencanaan. Bagaimana Bapak/Ibu melakukan pembelajaran?
Refleksikan rutinitas Bapak/Ibu guru dalam merencanakan pembelajaran menggunakan
rubrik checklist berikut.
Tabel 1.1 Rubrik Checklist Perencanaan Pembelajaran
No Pernyataan Selalu Jarang Tidak
Pernah
1 Dalam merencanakan pembelajaran, saya
memilih capaian pembelajaran (CP)
terlebih dahulu.
2 Setelah memilih capaian pembelajaran
(CP), saya menurunkannya menjadi tujuan
pembelajaran (TP), dan kriteria ketuntasan
tujuan pembelajaran (KKTP).
3 Setelah menentukan KKTP, saya
merancang asesmen untuk mengukur
ketercapaian TP yang telah ditetapkan.
4 Dalam merencanakan pembelajaran, saya
merancang asesmen awal.
5 Tujuan pembelajaran dan asesmen saya
gunakan sebagai dasar untuk merancang
kegiatan pembelajaran.
6 Kegiatan pembelajaran saya rancang
untuk mencapai tujuan pembelajaran.
7 Saya merencanakan pembelajaran
selanjutnya berdasarkan hasil asesmen
formatif untuk memaksimalkan
ketercapaian tujuan pembelajaran.
Bapak/Ibu guru, setelah mengisi rubrik checklist, refleksikan bagaimana hasil
rubrik tersebut berhubungan dengan pengalaman Bapak/Ibu merancang pembelajaran?
Merancang pembelajaran yang efektif merupakan keterampilan penting yang
harus dimiliki oleh seorang guru. Untuk merancang hal tersebut, ada banyak strategi
yang dapat dipelajari dan diterapkan di sekolah. Pada topik ini, kita akan membahas
prinsip Understanding by Design sebagai salah satu pendekatan dalam perancangan
pembelajaran.
Modul 1. Materi 1. Kegiatan Ke 2. Buku Ajar Pengantar Pendidikan Anak Berkebutuhan Khusus
Kegiatan Pembelajaran PPG Guru Tertentu Tahap 1 Tahun 2025
Pembelajaran Mendalam dan Asesmen Umum.
Menerapkan Prinsip Understanding by Design Pada Pembelajaran
Naskah Akademik dan Paparan Pembelajaran Mendalam 1
Catatan:
Buku ajar Pengantar Pendidikan Anak Berkebutuhan Khusus memberikan pemahaman dasar tentang pendidikan inklusif bagi anak dengan kebutuhan khusus. Buku ini menjelaskan berbagai jenis kebutuhan khusus, strategi pembelajaran, serta peran guru dan orang tua dalam mendukung perkembangan anak.
Poin utama:
Jenis Anak Berkebutuhan Khusus – Mengenali karakteristik anak dengan kebutuhan khusus seperti tunanetra, tunarungu, autisme, dll.
Pendidikan Inklusif – Menciptakan lingkungan belajar yang terbuka dan mendukung semua anak.
Metode Pembelajaran – Teknik dan pendekatan yang membantu anak belajar dengan cara terbaik bagi mereka.
Peran Guru dan Orang Tua – Kolaborasi untuk menciptakan pendidikan yang lebih efektif dan menyenangkan.
Teknologi dalam Pendidikan – Pemanfaatan teknologi untuk meningkatkan aksesibilitas dan pengalaman belajar anak berkebutuhan khusus.
Buku ini bertujuan membantu pembaca memahami cara menciptakan sistem pendidikan yang lebih inklusif dan mendukung perkembangan anak secara maksimal.
Modul 1. Materi 1. Kegiatan Ke 1. Naskah Akademik Pembelajaran Mendalam 2
Kegiatan Pembelajaran PPG Guru Tertentu Tahap 1 Tahun 2025
Pembelajaran Mendalam dan Asesmen Umum.
Menerapkan Prinsip Understanding by Design Pada Pembelajaran
Naskah Akademik dan Paparan Pembelajaran Mendalam 2
Catatan:
Pembelajaran Mendalam (PM) telah diterapkan di berbagai negara sebagai pendekatan kurikulum yang berfokus pada pemahaman yang lebih dalam, keterkaitan pengetahuan konseptual dan prosedural, serta pengembangan keterampilan yang dapat diterapkan di berbagai konteks.
Implementasi di Berbagai Negara:
Norwegia menggunakan PM sebagai framework kurikulum dengan pendekatan multidisiplin dan interdisiplin untuk mengembangkan keterampilan yang dapat diterapkan lintas mata pelajaran.
Inggris, Finlandia, Jerman, Australia, Jepang, dan Korea Selatan juga menerapkan PM dengan pendekatan inklusif, menciptakan pembelajaran yang berkesadaran, bermakna, dan menggembirakan.
Pendekatan PM bisa berbasis mata pelajaran, rumpun, antardisiplin, bahkan transdisiplin sesuai dengan konteks pendidikan.
Tujuan dan Manfaat PM:
Memfasilitasi berpikir kritis, kreativitas, dan penyelesaian masalah.
Membantu peserta didik mengaplikasikan pengetahuan pada konteks baru.
Didukung oleh teknologi digital untuk meningkatkan keterlibatan dalam pembelajaran.
Menjadi bekal penting bagi generasi muda dalam menghadapi masa depan yang penuh ketidakpastian.
Momentum dan Tantangan Pendidikan:
Dengan perubahan demografi yang diproyeksikan, pendidikan harus menyiapkan generasi produktif saat puncak demografi terjadi.
Indonesia telah menerapkan beberapa bagian dari PM, terutama pada SMK melalui pembelajaran berbasis praktik langsung (teaching factory) dan kolaborasi dengan industri.
Kolaborasi antara pemangku kepentingan menjadi kunci dalam membangun ekosistem pembelajaran yang produktif.
Prinsip Dasar PM:
Berkesadaran – Pendidikan yang mengutamakan pemahaman mendalam.
Bermakna – Pembelajaran relevan dengan kehidupan nyata.
Menggembirakan – Menjadikan proses belajar lebih menarik dan nyaman.
PM tidak hanya meningkatkan kualitas pendidikan tetapi juga menjadi katalisator perubahan untuk menghadapi tantangan global serta pemerataan pendidikan di Indonesia. Dengan strategi yang tepat, PM dapat memberikan solusi bagi sistem pendidikan masa depan.
Selengkapnya bisa dilihat di sini.
Modul 1. Materi 1. Kegiatan Ke 1. Naskah Akademik Pembelajaran Mendalam 1
Kegiatan Pembelajaran PPG Guru Tertentu Tahap 1 Tahun 2025
Pembelajaran Mendalam dan Asesmen Umum.
Menerapkan Prinsip Understanding by Design Pada Pembelajaran
Naskah Akademik dan Paparan Pembelajaran Mendalam 1
Catatan:
Pembelajaran Mendalam Menuju Pendidikan Bermutu untuk Semua:
Menghargai Setiap Individu – Setiap peserta didik memiliki keunikan dan potensi. Pendidikan harus menciptakan lingkungan yang mendukung pertumbuhan dan inklusivitas.
Perubahan dalam Pembelajaran – Pendidikan harus membuat belajar menjadi sadar, bermakna, dan menyenangkan agar peserta didik berkembang dengan maksimal.
Pendekatan Menyeluruh – Pembelajaran harus mengembangkan peserta didik secara utuh, baik dari cara berpikir, perasaan, emosi, hingga kesehatan fisik, agar siap menghadapi kehidupan.
Kerja Sama dalam Pendidikan – Keberhasilan pendidikan membutuhkan kolaborasi antara guru, peserta didik, orang tua, masyarakat, dan mitra pendidikan.
Masa Depan Pendidikan – Teknologi digital dapat membantu membuat pembelajaran lebih interaktif dan fleksibel, serta mempersiapkan generasi yang unggul dan berkarakter.
