Senin, 09 Maret 2015

Pengalaman Install Ubuntu GNU/Linux

http://hadrial.blogspot.com/

"Kalau niat kita kuat, maka gunung batu pun akan runtuh -- menurut saya"

Minggu, 8 maret 2015 saya akhirnya memutuskan untuk beralih ke linux-ubuntu. Sebenarnya rencana ini sudah lama ingin saya laksanakan. Berhubung selama ini saya masih menggunakan windows yang tidak tahu keasliannya, hmmm... Biaya installnya aja cuma beberapa puluh ribu. Bayangkan harga windows yang asli, itupun belum ditambah lagi dengan program officenya. Intinya mahal deh...

Mangapa lama niat ini baru terlaksana. Intinya banyak faktor yang menyebabkannya diantaranya ialah banyaknya kesibukan. Kemudian ialah tidak tahu mau instal sama siapa. Ada sih kawan-kawan yang bisa install windows, di antara mereka ketika ditanya, bisa gak instal linux, jawabannya gak bisa. Hadeh...

Akhirnya saya suatu ketika punya teman yang baru kenal. Nah dia memiliki laptop yang mempunyai Os linux ubuntu. Nah dari informasi yang dia berikan bahwa dia punya teman yang bisa menginstal linux. Nama temannya itu ialah sebut saja Bang Wan. Semenjak saat itulah niat untuk menginstal linux, yang katanya open source itu, semakin kuat. Saya muai meminta nomor hpnya. Lama no hp itu tersimpan di hp saya. Niat mau menghubungi kadang kuat, tapi terkadang melemah, cuek apa adanya.. Entahlah apa yang terjadi.

Tapi desakan jiwa semakin kuat akan keinginan melapaskan diri dari ketergantungan terhadap windows, yang disinyalir bajakan atau ilegal itu. Mau beli asli dimana??.. Wong saya terletak di kampung. Lagian kan harganya sangat mahal. Bahkan saya pernah membaca artikel di internet, bahwa harganya itu bisa melebihi harga dari komputernya itu sendiri. Luar biasa boss... 

Suatu hari desakan jiwa tersebut sudah tidak terbendung lagi. Dan pada beberapa hari yang lalu, saya tidak ingat, akhirnya saya menghubungi bang Wan tersebut. Gayung bersambut, sms saya kirimkan mendapatkan balasan positif

Nah jadi pada pagi minggu, setelah selesai membantu kerjaan orang tua di kebun, saya menelepon abang itu. Saya menanyakan kepadanya apakah dia memiliki OS legal. Kemudian dia menjawab, intinya ada. Saya memutuskan untuk menginstall hari itu juga. Setelah memastikan bahwa dia tidak sibuk dan setelah nego biaya jasa install. Maka saya memutuskan untuk bertemu dia. Tapi katanya dia tidak ada di rumah. Tepatnya dia berada di rumah mertuanya. Saya katakan tidak apa-apa. Bagi saya ialah penginstallan selesai hari ini juga. Cuma yang saya minta kepadanya ialah agar mengarahkan saya via hp untuk menuju ke rumah mertuanya itu, yang terletak di pesisir Aceh Tamiang itu.

Cuaca lumayan terik hari itu. Maklum musim kemarau. Mungkin sudah sebulan lebih hujan tidak turun. Kasihan hewan-hewan dan tanaman-tanaman, terutama rerumputan untuk makanan sapi dan hewan lainnya, mulai mengering. Jalanan yanga belum tertutup aspal masih seperti kabut pagi.. Tapi kabutnya itu dari abu dan pasir he he he... Ya tuhan turunkanlah hujan... Berikan kami rahmatMU ya rabb... Ampuni dosa-dosa kami yang tidak pandai bersyukur ini. Amin......

Walau kondisi cuaca dan jalanan demikian menantang, seperti yang saya jelaskan tadi. Akan teteapi tidak mengalahkan niat saya yang sudah membaja (halah lebay he he he) untuk mengisntall Os dan aplikasi yang legal, yang diizinkan oleh pemiliknya atau pengembangnya. Mudah-mudahan niat saya ini menjadi berkah dan hikmah serta inspirasi dan motivasi bagi siapa saja yang ingin menginstal linux. 

Pada hari itu, di desa ada pilkades atau pemilihan kepala desa. Maka saya bergegas menuju TPS yang letaknya tidak jauh dari rumah. Setelah memberikan surat undangan dan mengantri sejenak, maka sayapun mendapat kertas suara dan segera membarikan suara saya. Setelah event demokrasi itu selesai, segera saya memacu sepeda motor saya menuju ke tempat bang Wan itu. Setelah dua kali saya telepon untuk mengarahkan perjalanan, maka tidak berapa lama saya pun berjumpa dengan beliau.

Di rumah yang cukup sederhana, di wilayah pesisir kami berjumpa. Saya mengucapkan salam dan masuk ke rumah mertuanya itu. Di luar dugaan saya yang namanya bang Wan itu gimana gitu. Rupanya orangnya cukup sederhana. Dengan penutup kepala dari kupluk, dan jenggot khasnya serta tubuhnya yang sedang. Nampak sepertinya orang yang cukup religi ya. Ah tapi tidak tahulah.... Yang jelas orangnya baik, enak diajak ngobrol dan diskusi, serta mau berbagi ilmu tentang komputer, khususnya linux

Segera setelah saya sampai dia mengambil notebook saya, menghidupkan dan segera menginstalnya. Saya minta diinstal Ubuntu 14.. sekian lah, saya kuarang ingat detailnya. Dia menyanggupinya. Saya kagum atas keterampilan dan wawasannya. Tidak menyangka di pelosok pesisir ini ada ahli komputer, terutama dalam hal linux.... Pengginstallan. Subhanallah.... Saya cukup puas dan terbantu dengan kemampuannya.

Selang beberapa jam, penginstalan belum juga selesai, karena banyak kali permintaan dan pertanyaan saya mungkin he he he.. Tapi dengan sabar ia menjawab dan memasang aplikasi yang saya perlukan. Akhirnya saya mangajak ia untuk shalat di mesjid yang tidak jauh dari sana. Kemudian ia melanjutkan pekerjaannya yang belum selesai. Diantaranya yang sangat penting ialah menginstall driver printer Cannon yangh saya inginkan. Nah dia mencarikannya datanya di internet. Dia mengajak ke warnet dari sebelumnya. Tapi sayangnya jaringan warnet itu yang menggunakan hot spot sangat lambat. Jadinya kerjaan dia menjadi tambah lama. Hmmm ... Berkali-kali saya mengajaknya makan siang dulu karena sudah lewat waktu dzuhur. Bahkan hampir jam dua siang. Karena belum selsai juga akhirnya dia mau juga saya ajak makan siang.

Kami pun bergerak mencari tempat makan. Beberapa kedai makan di kampung dekat pesisir itu tutup. Sebenarnya kami ingin makan mie Aceh saja. Terutama saya, saya sangat menyukai mie Aceh... Ini merupakan menu favorit saya he he... Terus berjalan dengan sepeda motor akhirnya kami menemukan sebuah kedai mie Aceh. Kedai ini sengat sederhana sekali. Kami memesaan dua porsi mie aceh goreng basah. Untuk minumnya saya memesan tehh dingin, sementara dia memesan kopi hitam.

Sembari menunggu pesanan datang. Saya iseng menghidupkan notebook yang baru diinstall ubuntu tersebut. Saya rasakan sangat mudah kok memakainya. Lembut sekali dan tampilannya sangat menarik. Tidak ada kendala yang berarti bagi saya... Alhamdulillah... Tapi saya bertanya terus dengan dia mana hal-hal yang ingin saya tanyakan.

Tiba-tiba dia memasag modem ke notebook saya dan tersambung. Segera dia cari data yang diperlukan untuk menginstall driver printer yang belum selesai tadi. Alhamdulillah jaringan internet menggunakan modem itu malah bisa diandalkan daripada jaringan di warnet tadi. Akhirnya installan selesai.

Di kedai itu kami menikmati mie Aceh. Terasa sangat nikmat sekali. Hal ini mungkin juga disebabkan kondisi kami juga yang sangat lapar dan lelah dari tadi beraktifitas. Sembari duduk-duduk ami daling bercerita banyak hal. Saya juga sharing dengan dia mengenai membuat blog di blogspot. Nampaknya ia sangat tertarik sekali. Saya paparkan bagaimana cara posting artikel di blogspot kemudian bagaimana cara memasukkan gambar ke dalam artikel kita. Saya juga mendorong ia untuk menulis, apalagi menurut saya dia banyak pengalaman dan wawasan dalam linux dan hal-hal lainnya. Ayo menulis sesuatu yang baik dan bermanfaat bagi orang lain. Mari kita berbagi....

Akhir kata saya kesampaian juga ganti OS linux ubuntu dan aplikasi-aplikasi lainnya. Saya sangat senang. Tulisan ini pun saya buat menggunakan linux, dengn aplikasi pengolah katanya ialah Kingsoff Writter untuk linux. Pokoknya nyaman pakainya dan legal.

Selesai sudah keperluan saya dengan bang Wan, akhirnya kami berpisah, pulang ke rumah masing-masing. Tak lupa sebelum pulang saya memberikan uang imbalan jasa install. Saya puas.... Alhamdulillah...

Bagi yang ingin menginstall linux, terutama bagi anda yang berada di sekitaran kabupaten Aceh Tamiang dan sekitarnya dapat menghubungi saya. Klik Hubungi Saya.

Selanjutnya...

Sabtu, 07 Maret 2015

Mendampingi Rombongan Menuju Situs Prasejarah Bukit Kerang Aceh Tamiang

Sumber gambar: info-pariwisataindonesia.blogspot.com
"Sejarah adalah dua pintu, yang satu untuk melihat masa lalu, pintu lainya menyeruak ke masa depan  -- menurut saya"

Hari Sabtu, 7 Maret 2015, rombongan mahasiswa/i dari UNIMED jurusan sejarah melakukan perkuliahan lapangan ke situs sejarah Bukit Kerang, Aceh Tamiang. Beberapa hari sebelumnya, tepatnya 1 Maret 2015, tim survei dari rombongan melakukan kunjungan awal untuk melihat lokasi
Selanjutnya...