Rabu, 30 Januari 2013

Hati yang Hancur Kembalilah pada Ilahi

Hancur berkeping hati ini
Air mata mengalir membasahi pipi


Nafas tersedak di pangkal tenggorokan

Dalam kondisi ini, baru mata sayu, merayu, mengadu
Tangan menengadah, memelas, memohon segalanya


Dalam kehancuran hati, dalam itu rasa semakin dekat dengan ilahi
Tersentak akan semua kenyataan
Kita boleh berteriak membelah lautan
Sampai ke ujung dunia bantuan bisa dicari


Tapi ingat, hanya jika Dia hendak memberi
Baru segala sesuatu terjadi


Hati yang hancur kembalilah pada ilahi rabbi


by Hadrial Aat
Selanjutnya...

Pemabuk Itu Dan Aku

Hidup bukan lagi menjadi dirinya
Jadi apa saja yang ia mau
Terbang bebas ke angkasa
Tubuhnya tiada lagi menginjak bumi
Dia mabuk

Aku sadar dunia ini berputar
Kakiku kokoh memijak bumi
Tapi tidak pikiranku
Terus terbang melayang
Entah jadi siapa, entah jadi apa

Siapa yang ingin menangkapku?
Tak adalah! Tak ada alkohol yang kuteguk
Tak bisa, tak ada narkoba dalam diri ini

Aku telah tertangkap dengan ambisi dan keraguan itu, dengan apa yang kumau
Rabb, kembalikan kami ke jalan yang benar
Dia, pemabuk itu, dan aku


by Hadrial Aat
Selanjutnya...

Belajar Membunuh

Setiap hari aku coba
Belajar membunuh dia
Tapi tetap tak bisa
Aku kalah bertubi-tubi


Kalah lagi-lagi

Dalam perang terbesar


Aku merugi, segenap pasukan aku kerahkan
Menghadapinya dengan hati-hati


Setiap hari, setiap detak hati
Ingin kubunuh dia yang satu itu
Agar jangan kacau hidupku
Jika kalah dengannya itu
Dialah nafsu



by Hadrial Aat
Selanjutnya...

Meseum Tsunami Penuh Hikmah




Foto Koleksi Pribadi


Sewaktu saya mendapatkan kesempatan pelatihan ICT di Banda Aceh saya menyempatkan diri mengunjungi museum tsunami. Meseum tersebut terletak di kota Banda Aceh. Di dalam museum itu ada  video peristiwa tsunami yang terjadi tahun 2004 lalu yang menimpa Aceh dan daerah
Selanjutnya...

Malam Yang Hilang

Ingin aku raih dia, tapi tiada lagi
Ia telah berjalan jauh meninggalkan bumi ini
Tak bisa dikejar lagi meski aku berlari
Tidak ia mau perduli, meski aku berteriak gagap dan terbata
Tiada, sungguh ia tiada lagi


Malam yang kini aku jalani dengan semua rasa hati
Akan bernasib sama, muncul sejenak dan menjauh pergi
Tidak bisa di tangkap lagi


Malam-malam yang bisa membasuh hati
Mengurai diri, membentuk hati, membasahi bibir
Dan air mata yang mengalir bersama gemetaran tangan kelam
Bersimpuh ke hadirat ilahi telah dilewati


Oh malam ini dan malam kemudian hari
Jangan engkau tenggelamkan aku dalam gelapmu
Bangunkan aku dalam tahajjud mengetuk pintu tuhanku,
Allah. . .



by Hadrial Aat
Selanjutnya...

Indonesia Saja

Terlalu luaskah negeriku ini
Hingga kesejahteraan tercecer dimana-mana
Suka atau tidak, pejamkan matamu
Engkau kan temukan segenap ketimpanga di seluruh pelosok negeri


Terlalu sempitkah ruang hati para pemimpin negeri ini
Untuk mengurus negeri seluas ini
Hingga harus banyak hati rakyat yang menderita
Ditebas hukum yang tumpul ke atas
Dililit lapar para rakyat yang tak cukup makan
Bermandikan uang untuk para koruptor
Sampai-sampai mereka harus mencuci uang hasil rampoknya


Negeriku
Teramat luas, teramat kaya
Luas tanpa makna, kaya tanpa rasa
Untuk apa jika Indonesia saja hanya ada untuk slogan mereka para pecundang



by Hadrial Aat
Selanjutnya...

Kiamat Diri

Bergulat terus kau dalam angan-angan dunia fana
Sampai engkau lelah serta jiwamu gundah
Hingga engkau harus takut kepada apa yang seharusnya kau temukan
Saat cinta semu itu terhenti dan kerinduan menjadi-jadi


Kematian mendera, sakit, bencana semua yang menimpa
Tiadalah daya dan upaya
Laksana gempa, semerdu hempasan gelombang laut
Ketakutan menepi di setiap hati


Kiamat datang dan pergi
Menitip pesan, mengurai segenap hati bermanik makna
Lalu menghela nafas panjang
Sadar dan mempersiapkan diri
Ketika akan menghampiri kiamat diri



by Hadrial Aat
Selanjutnya...

Senja Menghilang Dalam Masa

Angin berhembus sejuk, matahari hendak pulang kesana
Anak manusia turun-temurun mendaki dunia
Hingga ada yang terlupa, terlelap dalam setia asa mereka

Kehidupan terus dipupuk dengan duniawi penuh warna
Gegap gempita menyambut masa
Adakah si tua kembali muda, mustahil adanya

Tapi kicauan burung kecil tiada bermakna
Mengingatkan senja yang mulai hilang, terlelap lagi dalam asa mereka
Kemana hidup diarahkan
Jika bukan kepada senja
Jangan terlupa, aku, engkau dan dia akan kembali ke sana
PadaNYA!

by Hadrial Aat
Selanjutnya...

Sahabat Keheningan

Sobat, hidup ini hanya sementara
Haruskah kita menderita untuk foya
Haruskah kita terus menuai mimpi
Hingga subuh yang hening menghampiri
Suara adzan menggema, namun kita masih terlelap dalam mimpi


Sahabat, pesanku adalah untukmu
Merenung dan kupesankan hakikatnya padaku jua
Siapa lagi isi dunia ini
Jika bukan tingkah kita

Sahabat. . .

Aku rasa semua kan hilang
Hening seperti pesan ini memasuki hati
Dan saat semua itu terjadi
Dimanakah tahta kita?


by Hadrial Aat
Selanjutnya...

Selasa, 29 Januari 2013

Tips Jika Ada Kendala Dalam Menyiapkan Presentasi Menggunakan Komputer Atau Laptop

Assalamu'alaikum sahabat Hadraial Aat semua. Teman-teman mungkin pernah membuat persiapan uuntuk presentasi kan? Misalnya untuk keperluan bisnis, pertunjukan, untuk mengajar atau memberi kuliah dan lain sebagainya. Jika dalam membuat presentasi itu menggunakan slide komputer dengan salah satu program yang
Selanjutnya...