Kamis, 13 Juli 2017

Diam

pixabay.com

Angin terhenyak dalam kegelapan malam
Biar hati-hati yang basah oleh cinta
Menyambut datangnya malam
Dengan renungan dalam palung hatinya

Pada langit ingin ia tumpahkan semua kegelisahan itu
Tanah yang ia pijak sudah terlalu berat menanggung beban jiwanya

Ah hidup hanya sementara, bisik cintanya
Kemana ia akan melupakan lukisan roman nafasnya
Saat semua kepala manusia
Tidak mampu menggapai buah pikirnya

Kemelut tidak untuk jadi pilihan
Diam juga bukan jawaban


Kuta Alam 13/07/17
Selanjutnya...