pixabay.com |
Tim Arkeologi Medan, Sumatera Utara, menemukan kerangka manusia purba
yang diperkirakan berusia 3.500 tahun di kawasan Gua Mendale, Kecamatan
Kebayakan, Kabupaten Aceh Tengah.
Kerangka itu terdiri dari tulang paha dan sejumlah peralatan milik
manusia purba seperti kapak batu dan lempengan gerabah, terang Ketua Tim
Arkeologi Sumut, Ketut Wiradnyana di Takengon.
Tim Arkeologi telah meneliti situs ini sejak 2007 dengan mendeteksi
lokasi situs purba yang kemudian ditunda dan akhirnya dilanjutkan
kembali pada 2009. Menurut tim, komunitas orang-orang purba di situs ini mempunyai
kebiasaan mengebumikan mayat dengan menindihkan batu diatasnya untuk
menghindari mayat tidak dimakan binatang buas. Jadi, saat menemukan kerangka berupa tulang belakang paha kaki dan pinggul ditemukan dalam posisi tertindih batu, katanya.
Tim juga menemukan beberapa peralatan kerja milik manusia yang pernah
tinggal di lokasi itu berupa kapak batu dan lempengan gerabah, serta
peralatan congkel dari tanduk rusa. Alat congkel itu biasanya digunakan kaum perempuan untuk mencari makanan berupa umbi-umbian, jelas Ketut.
Melihat dari lokasi tempat ditemukannya berada pada tektur tanah yang miring, kelompok manusia purba ini berusah meratakannya. Selain di atas tanah yang rata juga, mereka memanfaatkan gua sebagai tempat berlindung dari panas matahari dan hujan.
Tim menyimpulkan, semua hasil penelitian menunjukkan bahwa bahwa
memang ada kehidupan bermasyarakat di masa silam, namun untuk penelitian
lebih lanjut, semua hasil temuan akan kembali diteliti di laboratorium
arkeologi, Jakarta. Selanjutnya hasil penelitian itu akan dikembalikan kepada Pemerintah
Aceh Tengah, lengkap dengan sejarah kehidupan manusia purba itu.
Tim Arkeologi yang terdiri dari 15 orang itu beranggotakan Lucas
Partanda Koestoro, DEA, Dra. Nenggih Susilowati, Defri Elias Simatupang,
SS, Stanov Purnawibowo, SS, Taufiqurahman, SS, Dra. Suriatani
Supriyadi, Suhadi S. Sos, Dra. Jufrida, Dekson, Masdar, Pesta H. H.
Siahaan, Briska, Umi N. Syahra dan Sopingi Silalahi.
Bupati Aceh Tengah Nasaruddin menyatakan, hasil temuan tim ini adalah
fakta prasejarah dan bukan direkayasa sehingga seluruh masyarakat
dataran tinggi Gayo mesti berbangga karena daerah berhawa sejuk tempat
dimana kerangka ditemukan akan menjadi pusat perhatian dan kunjungan
wisatawan.
Oya saya pernah bersama Sdr. Ketut Wiradnyana saat Tim Balai Arkeologi Medan melakukan penelitian di Aceh Tamiang dulu. Hmmm... Jadi teringat masa-masa dulu.
Sumber Artikel: hurahura.wordpress.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar