Selasa, 24 Oktober 2017

Ayah

biarkan aku bersandar manja di pundakmu
yang mulai kendur dan lusuh
sambil izinkan aku untuk mengelus kulit pipi keriputmu
dengan rasaku
biar aku tahu betapa keras perjuanganmu
untuk diriku ini

tembok kau panjat tanpa alat
kau seberangi sungai-sungai dan laut meski tanpa kapal
betapa segenap kagumku padamu

ayah….
sudah masanya datang 
biar aku gantikan lenganmu
kuayunkan  langkahku

ayah tak usah tergopoh-gopoh lagi
tak usah resah menunggu pagi
kini biar kau nikmati jerih payahmu dulu
dalam diriku ini

ayah…..
duduklah di sana
getarkan bibir dengan zikir
ayah istrirahatlah disana
dengan selimut hangat kan menemani
tidur lelapmu

2009

Tidak ada komentar: