pixabay.com |
Angin terhenyak dalam kegelapan malam
Biar hati-hati yang basah oleh cinta
Menyambut datangnya malam
Dengan renungan dalam palung hatinya
Pada langit ingin ia tumpahkan semua kegelisahan itu
Tanah yang ia pijak sudah terlalu berat menanggung beban jiwanya
Ah hidup hanya sementara, bisik cintanya
Kemana ia akan melupakan lukisan roman nafasnya
Saat semua kepala manusia
Tidak mampu menggapai buah pikirnya
Kemelut tidak untuk jadi pilihan
Diam juga bukan jawaban
Kuta Alam 13/07/17