pixabay.com |
dihembus angin tiada batas
ia masih berdiri terpukau
kilau cinta masih terpancar
dalam kubangan masa lalu
tanah yang kusam
dan pepohonan jarak yang merimbun
kicau burung-burung menghilang
entah kemana
sunyi senyap
dan kerinduan pun terjerembab
berlutut dan bersimpuh
semua gerak jiwa terhenti sejenak
memaksa hati yang bergelora resah
menumpahkan seluruh air mata
yang meresap jauh dalam gundukan tanah
meresap jauh ke dalam jiwa yang rapuh
untuk berkaca pada pada batu nisan
mengulang semua cerita
masa lalunya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar