Ilustrasi: cartoonized.net |
“We were born this way, Indonesia!”
Kudengar lantang teriakanmu dari negeri seberang, negeri bergapura singa itu
Untuk menyapa little monstermu di Indonesia
Ironis yang mereka dera, karena engkau tak direstui
datang menginjak tanah air kami, Indonesia merdeka
“Dengan mengatasnamakan
kebaikan, bentuk empati,
dan kasih sayang kita, mari
bersama-sama kita
mengucapkan, ‘We were born this way,
Indonesia!”
Aku jengah dengan paraunya teriakkanmu
Engkau tak sadar, bahwa kau bukan terlahir seperti ini
Ikat dengan kuat-kuat popok bayimu dalam ingatan alam bawah sadar
Mungkin jika dulu engkau tak dirawat dengan segenap cinta
dan dibesarkan dengan kasih sayang
Mungkin engkau kan segera kembali masuk lubang bumi mendahului ibumu
Lady kita bukan terlahir seperti ini
Kita Lahir harus belajar, mencari kebenaran, beribadah dan berbuat kebaikan
sesuai dengan risalah yang diajarkan utusanNya
Dunia ini tidak lantas dijadikan percuma tanpa makna, begitu saja dan apa adanya
Salah besar kita jika berfikir demikian
Seluruh gerak jiwa pun terhempas dalam harap mencari kekuatan
di balik penciptaan itu semua
Ada allah sangMaha, pada titik itu kita harus terhempas
Pada titik itu, harus kita nyatakan diri kita ini siapa di hadapannya
Bukan seperti setan yang menuai murka tuhan yang telah menjadikannya
Gaga lugas engkau harus puasa
Puasa itu menahan diri Lady
Big monster, aku menyebutmu begitu
You girls, harus menahan diri untuk tidak menjelma di negeri Indonesia
Negeri kami yang berdasar Pancasila
kau tau kan sila pertamanya ketuhanan yang maha Esa?
Kami negeri beragama dan beradab, maaf
Lady big monster, puasa itu tidak hanya menahan lapar dan dahaga saja
Puasa menghentak jauh ke dalam jiwa
Agar sadar siapa diri ini, tau diri, tidak sombong
tidak terlalaikan oleh nafsu dan setan seperti selama ini
Dan puasa yang hakiki kan membawa kita kepada ketaqwaan sejati
Allah semata di hati!
We not born this way, Lady!
by Hadrial Aat
Tidak ada komentar:
Posting Komentar