Ilustrasi: nurmancunk.wordpress.com |
Selama ini penyakit
HIV-AIDS adalah penyakit yang dianggap paling mengkhawatirkan dan
mematikan yang ada di dunia ini, salah satu sebabnya ialah belum ada
obat ampuh untuk mengatasi penyakit ini. Oleh sebab itu langkah-langkah
sosialisasi pencegahan dan penelitian
untuk meghadapi penyakit ini pun dilakukan dimana-dimana di seluruh penjuru dunia serta mendapat dukungan dari banyak pihak.
untuk meghadapi penyakit ini pun dilakukan dimana-dimana di seluruh penjuru dunia serta mendapat dukungan dari banyak pihak.
Beberapa waktu yang lalu dunia
dikejutkan dengan penemuan sejenis senyawa untuk penangkalnya. Seperti
penemuan besar lainnya dalam sejarah, pada banyak kasus ditemukan
secara tidak sengaja, maka demikianlah juga adanya dengan penemuan
senyawa anti HIV-AIDS ini. Ketidaksengajaan ini dilakukan oleh seorang
asisten profesor yang sedang melakukan penelitian di dalam
laboratoriumnya, sehingga menyita perhatian dunia.
HIV-AIDS (Human Imunodeficiency Virus-Acquired Immune Deficiency Sydrome)
adalah sejenis penyakit yang menyebabkan hilangya kekebalan tubuh
seseorang. Ketika kondisi kesehatan kita menurun ataupun ketika kita
sedang dalam kadaaan lelah, dengan mudah kondisi tubuh kita terasa lemah
dan jatuh sakit. Bisa dibayangkan bila kita hidup tanpa ada imun
ataupun kekebalan tubuh terhadap penyakit. Penderita yang mengidap
penyakit ini seakan-akan tidak memiliki harapan untuk hidup, karena
sistem kekebalan tubuhnya sudah lemah ataupun sudah rusak sehingga
sangat mudah terserang penyakit.
Informasi dari Wikipedia menyebutkan para
ilmuwan berpendapat bahwa AIDS berasal dari Afrika-Sub-Sahara.
Diperkirakan AIDS telah menyebabkan kematian lebih dari 25 juta orang
sejak dilaporkan tanggal 5 Juni 1981 dan penularannya penyakit ini juga
dapat terjadi melalui kontak langsung antara lapisan kulit dalam
(membran glukosa) atau aliran darah, dengan cairan tubuh yang mengandung
HIV, seperti darah, air mani, cairan vagina, cairan pereseminal, dan
air susu ibu, hubungan intim (vagina, anal maupun oral), tranfusi darah,
jarum suntik yang terkontaminasi, antara ibu dan bayi selama kehamilan,
bersalin, atau menyusui serta kontak lainnya dengan cairan-cairan tubuh
tersebut.
Penyakit ini disebabkan oleh sejenis
virus. Zhilei Chen, seorang asisten profesor dari Universitas AM Texas,
Amerika Serikat, secara tidak sengaja menemukan senyawa yang mampu
menghancurkan virus Human Imunodeficiency Virus (HIV). Virus
yang menyebabkan penyakit AIDS tersebut akan mengalami kehancuran
material genetiknya ketika diberikan senyawa yang bernama Pd 404.182.
Senyawa itu menghancurkan material genetik virus HIV dengan merusak
RNA-nya, sehingga sulit berkembangbiak dan akhirnya tidak dapat
menginfeksi manusia (metrotvnews.com).
Bagi penderita HIV-AIDS jangan
bergembira dahulu, karena butuh waktu agar obat anti HIV-AIDS yang
sebenarnya diciptakan. Hal ini tentunya harus menunggu
pengembangan-pengembangan dari penemuan senyawa tersebut agar bisa
diberikan kepada manusia, terutama bagi para penderitanya yang tersebar
di seluruh dunia. Setidaknya ada tiga tahap yang harus dilalui sebelum
senyawa (obat) tersebut digunakan masyarakat luas, yaitu 3 hingga 4
tahun harus diujicobakan pada hewan. Kemudian pada 4 hingga 5 tahun
harus diujicobakan pada relawan manusia, lalu 2 tahun hingga 3 tahun
untuk proses registrasi, sebelum akhirnya diproduksi dalam jumlah banyak
(metrotvnews.com).
Harapan kita semua, terutama bagi
penderita HIV-AIDS agar dapat sembuh dan dapat hidup normal lagi, dengan
kabar ini mungkin akan memberikan sedikit angin segar bagi mereka para
psakitan dan kita masyarakat pada umumnya. Tapi penulis mengkhawatirkan
pola prilaku sosial manusia akan “menjadi-jadi” jika penemuan itu
berhasil menciptakan obat anti HIV-AIDS. Kita semua tahu bahwasanya
salah satu penularan penyakit tersebut adalah melalui hubungan kelamin,
terutama hubungan kelamin yang sering bertukar pasangan ataupun melalui “sex bebas“.
Tentunya hal tersebut tidak lain karena terciptanya gaya hidup bebas
dalam segala hal, termasuk dalam hubungan sex. Nah jika sekarang masih
banyak yang mengkhawatirkan ataupun takut jika menjalankan gaya hidup
bebas tersebut, konon lagi jika obat tersebut berhasil diciptakan, maka
mungkin tidak akan ada lagi kekhawatiran akan penyakit tersebut. Hal ini
akan membawa kepada dekadensi moral dan kekacauan kemanusiaan. Dimana
sekarang kita melihat saat obat penangkal untuk penyakit tersebut belum
berhasil ditemukan, dimana masih banyak kekhawatiran akan terjangkitnya
penyakit tersebut, tetapi masih banyak pergaulan sex bebas dan hubungan diluar nikah terjadi, baik di dunia barat, atau di daerah kita sendiri.
Banyak pihak bukannya malah
menghilangkan gaya-gaya hidup demikian, tetapi malah mengurangi resiko
terjangkitnya penyakit tersebut. Kita tahu banyak sosialisasi penggunaan
kondom untuk mengurangi resiko tertularnya penyakit tersebut dan
berbagai pencegahan lainnya. Kemudian dari pada pada itu lokalisasi dan
tempat-tempat prostitusi lainnya terus berkembang. Naif sekali kan?…
Sebaiknya tidak demikian tindakan yang harus dilakukan. Hal yang harus
dilakukan ialah menutup tempat-tempat tersebut dan memberikan
sosialisasi, pendidikan, pelatihan dan modal kepada pelaku-pelakunya
agar dapat hidup dengan benar.
Dan terakhir harapan penulis ialah
mari kita menjalankan hidup sesuai ajaran Islam secara menyeluruh, itu
adalah “senyawa” yang paling mujarab megatasi permasalah-permasalah di
dunia ini, salah satunya ialah gaya hidup bebas yang menjurus kepada sex bebas
ataupun sex di luar nikah yang menjadi salah satu media penularan
penyakit HIV-AIDS tersebut. Jangan kita menggangap secara medis setelah
suatu obat itu berhasil ditemukan, lalu semuanya selesai. Ingat akan
ada penyakit-penyakit lain yang siap muncul ataupun mutasi dari
penyakit sebelumnya yang makin mengerikan lagi dan akan mengisi sejarah
medis di dunia ini.
Pikirkan juga secara religi bahwa
kesalahan-kesalahan, larangan-larangan dalam agama yang kita lakukan
akan membawa akibat kepada diri kita sendiri. Akibat tersebut dapat kita
rasakan baik di dunia maupun di akhirat. Di dunia kita sudah dapat
melihatnya seperti kasus penularan penyakit HIV-AIDS dewasa ini salah
satunya ialah melalui hubungan sex bebas yang dilarang oleh
agama. Padahal Islam telah mengajarkan mana yang harus dan harus
dilakukan. Semua itu untuk kebaikan kita selaku umat manusia. Islam
telah melarang hubungan intim tanpa pernikahan. Islam telah melarang
tindakan sex bebas. Islam telah mengajarkan kebersihan jiwa dan raga jauh sebelum permasalahan ini mencuat ke permukaan.
by Hadrial Aat
Tidak ada komentar:
Posting Komentar