Sabtu, 02 Februari 2013

Senyawa Anti HIV-AIDS

1348883863450877848
Ilustrasi: nurmancunk.wordpress.com



Selama ini penyakit HIV-AIDS adalah penyakit yang dianggap paling mengkhawatirkan dan mematikan yang ada di dunia ini, salah satu sebabnya ialah belum ada obat ampuh untuk mengatasi penyakit ini. Oleh sebab itu langkah-langkah sosialisasi  pencegahan dan penelitian
untuk meghadapi penyakit ini pun  dilakukan dimana-dimana di seluruh penjuru dunia serta mendapat dukungan dari banyak pihak.


Beberapa waktu yang lalu dunia dikejutkan dengan penemuan sejenis senyawa untuk penangkalnya. Seperti penemuan besar lainnya dalam sejarah,  pada banyak kasus ditemukan secara tidak sengaja, maka demikianlah juga adanya dengan penemuan senyawa anti HIV-AIDS ini. Ketidaksengajaan ini dilakukan oleh seorang asisten profesor yang sedang melakukan penelitian di dalam laboratoriumnya, sehingga menyita perhatian dunia.


HIV-AIDS (Human Imunodeficiency Virus-Acquired Immune Deficiency Sydrome) adalah sejenis penyakit yang menyebabkan hilangya kekebalan tubuh seseorang. Ketika kondisi kesehatan kita menurun ataupun ketika kita sedang dalam kadaaan lelah, dengan mudah kondisi tubuh kita terasa lemah dan jatuh sakit. Bisa dibayangkan bila kita hidup tanpa ada imun ataupun kekebalan tubuh terhadap penyakit. Penderita yang mengidap  penyakit ini seakan-akan tidak memiliki harapan untuk hidup, karena sistem kekebalan tubuhnya sudah lemah ataupun sudah rusak sehingga sangat mudah terserang penyakit.


Informasi dari Wikipedia menyebutkan para ilmuwan berpendapat bahwa AIDS berasal dari Afrika-Sub-Sahara.  Diperkirakan AIDS telah menyebabkan kematian lebih dari 25 juta orang sejak dilaporkan tanggal 5 Juni 1981 dan penularannya penyakit ini juga dapat terjadi  melalui kontak langsung antara lapisan kulit dalam (membran glukosa) atau aliran darah, dengan cairan tubuh yang mengandung HIV, seperti darah, air mani, cairan vagina,  cairan pereseminal, dan air susu ibu, hubungan intim (vagina, anal maupun oral), tranfusi darah, jarum suntik yang terkontaminasi, antara ibu dan bayi selama kehamilan, bersalin, atau menyusui serta kontak lainnya dengan cairan-cairan tubuh tersebut.


Penyakit ini disebabkan oleh sejenis virus. Zhilei Chen, seorang asisten profesor dari Universitas AM Texas, Amerika Serikat, secara tidak sengaja menemukan senyawa yang mampu menghancurkan virus Human Imunodeficiency Virus (HIV). Virus yang menyebabkan penyakit AIDS tersebut akan mengalami kehancuran material genetiknya ketika diberikan senyawa yang bernama Pd 404.182. Senyawa itu menghancurkan material genetik virus HIV dengan merusak RNA-nya, sehingga sulit berkembangbiak dan akhirnya tidak dapat menginfeksi manusia (metrotvnews.com).


Bagi penderita HIV-AIDS jangan bergembira dahulu, karena butuh waktu agar obat anti HIV-AIDS yang sebenarnya diciptakan. Hal ini tentunya harus menunggu pengembangan-pengembangan dari penemuan senyawa tersebut agar bisa diberikan kepada manusia, terutama bagi para penderitanya yang tersebar di seluruh dunia. Setidaknya ada tiga tahap yang harus dilalui sebelum senyawa (obat) tersebut digunakan masyarakat luas, yaitu 3 hingga 4 tahun harus diujicobakan pada hewan. Kemudian pada 4 hingga 5 tahun  harus diujicobakan  pada relawan manusia, lalu 2 tahun hingga 3 tahun untuk proses registrasi, sebelum akhirnya diproduksi dalam jumlah banyak (metrotvnews.com).


Harapan kita semua, terutama bagi penderita HIV-AIDS agar dapat sembuh dan dapat hidup normal lagi, dengan kabar ini mungkin akan memberikan sedikit angin segar bagi mereka para psakitan dan kita masyarakat pada umumnya. Tapi penulis mengkhawatirkan pola prilaku sosial manusia akan “menjadi-jadi” jika penemuan itu berhasil  menciptakan obat anti HIV-AIDS. Kita semua tahu bahwasanya salah satu penularan penyakit tersebut adalah melalui hubungan kelamin, terutama hubungan kelamin yang sering bertukar pasangan ataupun melalui “sex bebas“. Tentunya hal tersebut tidak lain karena terciptanya gaya hidup bebas dalam segala hal, termasuk dalam hubungan sex. Nah jika sekarang  masih banyak yang mengkhawatirkan ataupun takut jika menjalankan gaya hidup bebas tersebut, konon lagi jika obat tersebut berhasil diciptakan, maka mungkin tidak akan ada lagi kekhawatiran akan penyakit tersebut. Hal ini  akan membawa kepada dekadensi moral dan kekacauan kemanusiaan.  Dimana sekarang kita melihat saat obat penangkal untuk penyakit tersebut belum berhasil ditemukan, dimana masih banyak kekhawatiran akan terjangkitnya penyakit tersebut, tetapi masih banyak pergaulan sex bebas dan hubungan diluar nikah terjadi, baik di dunia barat, atau di daerah kita sendiri.


Banyak pihak bukannya malah menghilangkan gaya-gaya hidup demikian, tetapi malah mengurangi resiko terjangkitnya penyakit tersebut. Kita tahu banyak sosialisasi penggunaan kondom untuk mengurangi resiko tertularnya penyakit tersebut dan berbagai pencegahan lainnya. Kemudian dari pada pada itu lokalisasi dan tempat-tempat prostitusi lainnya terus berkembang.  Naif sekali kan?… Sebaiknya tidak demikian tindakan yang harus dilakukan. Hal yang harus dilakukan ialah menutup tempat-tempat tersebut dan memberikan sosialisasi, pendidikan, pelatihan dan modal kepada pelaku-pelakunya agar dapat hidup dengan benar.


Dan terakhir harapan penulis ialah mari kita menjalankan hidup sesuai ajaran Islam secara menyeluruh, itu adalah “senyawa” yang paling mujarab megatasi permasalah-permasalah di dunia ini, salah satunya ialah gaya hidup bebas yang menjurus kepada sex bebas ataupun sex di luar nikah yang menjadi  salah satu media penularan penyakit HIV-AIDS tersebut.  Jangan kita menggangap secara medis setelah suatu obat itu berhasil ditemukan, lalu semuanya selesai. Ingat akan ada penyakit-penyakit lain yang siap muncul  ataupun mutasi dari penyakit sebelumnya yang makin mengerikan lagi dan akan mengisi sejarah medis di dunia ini.


Pikirkan juga secara religi bahwa kesalahan-kesalahan, larangan-larangan dalam agama yang kita lakukan akan membawa akibat kepada diri kita sendiri. Akibat tersebut dapat kita rasakan baik di dunia maupun di akhirat. Di dunia kita sudah dapat melihatnya seperti kasus penularan penyakit HIV-AIDS  dewasa ini salah satunya ialah melalui hubungan sex bebas yang dilarang oleh agama. Padahal Islam telah mengajarkan mana yang harus dan harus dilakukan. Semua itu untuk kebaikan kita selaku umat manusia. Islam telah melarang hubungan intim tanpa pernikahan. Islam telah melarang tindakan sex bebas. Islam telah mengajarkan kebersihan jiwa dan raga jauh sebelum permasalahan ini mencuat ke permukaan.


by Hadrial Aat

Tidak ada komentar: