banjir menghantam desaku
terlalu cepat airnya membuat aku tak sempat
mengambil pakaian-pakaian di lemari
terendam basah oleh air banjir
debit airnya begitu banyak
begitu deras menghanyutkan
airnya bercampur lumpur berwarna kuning pekat
saat banjir melanda
hewan-hewan terus meronta-ronta
ayam-ayam berterbangan riuh suaranya
hinggap sejenak dan hidup di atas dahan-dahan
sapi dan kambing melenguh panjang
mengangkat hidungnya tinggi-tinggi untuk mencoba berenang
cacing-cacing bergeleparan, siput-siput bergelantungan
semut-semut beriringan naik ke tempat yang tinggi
sebahagian hewan-hewan itu tewas tenggelam
hanyut terbawa arus banjir
aku dan keluarga panik bukan kepalang
hidup berpindah ke tempat pengungsian
pada sebuah badan jalan yang tak tergenang air
menghidupkan api unggun
membakar pisang dan ubi-ubian
saat banjir perlahan airnya surut, menghilang
tinggallah lumpur di mana-mana setebal jengkal
saatnya aku bekerja keras untuk membersihkannya
Sabtu, 12 Juni 2021
MEMORIAM BANJIR
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar