setetes darah pada lantai marmer itu
telah beku
sudah puluhan bulan berputar
di sana dulu
ada shaf-shaf jamaah
yang kaku terdiam
menanti saat adzan dikumandangkan lagi
dan mengetarkan ombak
memandikan setiap tubuh
yang tak suci saat seperti bayi lagi
tsunami melanda
mencabut semua nyawa
di mesjid itu
terpahat dengan jelas
perisai yang ajaib
dan andai aku tahu
sehari sebelum itu
akan kudirikan mesjid-mesjid
di setiap sudut rumahku
Tidak ada komentar:
Posting Komentar